Mantan Kepala BIN Imbau Masyarakat untuk Waspada Terhadap 2 Organisasi Dokter yang Tak Percaya Covid-19

BENTENGSUMBAR.COM – Hingga saat ini pandemi Covid-19 masih berlangsung dan belum menemui titik terang terkait kapan akan berakhir.

Bahkan di Indonesia sendiri, berdasarkan data yang didapatkan oleh Zonajakarta.com dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) per 14 Agustus 2021 kasus aktif Covid-19 masih berjumlah 395.577 kasus.

Masih tingginya kasus Covid-19 di Indonesia dan dunia lantaran masih menyeruaknya virus Covid-19 varian Delta.

Di sisi lain, masih tingginya kasus Covid-19 juga ditengarai lantaran masih meluasnya berita hoax terkait Covid-19.
Hal ini tentu sangat meresahkan dan membahayakan lantaran bisa membuat masyarakat terjebak dan mendapatkan informasi yang salah.

Bahkan disebut-sebut penyebaran berita hoax terkait Covid-19 juga ditengarai dilakukan oleh organisasi dokter.

Hal ini diungkap langsung oleh mantan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) AM Hendropriyono.

Hendropriyono menuturkan bahwa terdapat 2 organisasi dokter yang menyebarkan informasi sesat terkait Covid-19.

Dilansir dari Mantra Sukabumi, Hendropriyono menyebut bahwa hal ini tentu saja berdampak langsung pada kenaikan kasus Covid-19.

Lantaran akan membuat masyarakat lengah dari bahaya penyebaran Covid-19.

Oleh sebab itu Hendropriyono mengimbau agar masyarakat terus waspada terkait penyebaran kabar hoax Covid-19.

Terlebih menurut Hendropriyono penyebaran berita hoax tersebut dilakukan melalui jejaring media sosial.

"Masyarakat mohon waspada terhadap penyesatan, yang diviralkan melalui media sosial akhir-akhir ini," ujar Hendropriyono, dilansir dari Zonajakarta.com pada Senin, 16 Agustus 2021.

"Penyesatan tersebut bisa membuat orang lengah, terhadap pandemi Covid-19 yang masih merajalela," imbuhnya.

Adapun mengenai organisasi dokter yang dimaksud oleh Hendropriyono yakni Arzte für Aufklärung dan World Doctor's Alliance.

Dimana diketahui bahwa Arzte für Aufklärung didirikan sekitar Mei 2020 oleh dr. Heiko Schöning.

Sedangkan World Doctor's Alliance didirikan sekitar bulan Juni 2020.

Hendropriyono juga menyatakan bahwa 2 organisasi tersebut bukanlah organisasi resmi, melainkan organisasi yang dibentuk oleh sekumpulan dokter.

"Kelompok ini selalu bertentangan dengan semua asosiasi dokter resmi di dunia serta juga WHO, RKI (Robert Koch Institut Jerman) dan lain-lain Badan Internasional tentang epidemi," ungkapnya. 

(*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari BentengSumbar.com di Google News
BERITA SEBELUMNYA
« Prev Post
BERITA BERIKUTNYA
Next Post »