BENTENGSUMBAR.COM - Terekam beberapa kisah tentang mantan pengawal Bung Karno yang menjalani masa senja serba kekurangan. Salah satunya Mbah Waris, yang videonya sempat viral sedang berjualan koran di bawah lampu merah di Surabaya.
Menurut penuturan Mbah Waris, dia bekerja sebagai pengawal Bung Besar di masa ia hidup. “Kita itu pengawalnya Bung Karno dik, jadi di mana Bung Karno, ada kita kawal Bung Karno. Jadi Bung Karno turun di Wonokromo sampai Tugu Pahlawan kita kawal. Sudah blenger berjuang,” kata dia.
Kini, Mbah Waris yang sudah berusia 88 tahun tersebut masih belum bisa menikmati masa pensiun. Dia masih aktif mencari nafkah dengan berjualan koran di lampu merah Jalan Panjang Jiwo, Surabaya.
Melalui sebuah video yang diunggah akun Cak Budi Official, Waris mengaku berjualan sejak pukul 4.00 pagi hingga siang atau sampai korannya habis.
Setiap hari, setidaknya dia membawa 50 koran untuk dijual, lalu berangkat menaiki sepeda dari rumah kosnya yang berukuran tak lebih dari 5x3 meter saja, tak jauh dari tempatnya berjualan.
Dia pun kemudian akan duduk di bawah tiang lampu lalu lintas, menunggu pembeli datang menghampiri. Kondisinya sudah renta, Mbah Waris tak mampu berjalan untuk menjajakan koran. Dia mengaku berjalan lebih dari 40 meter sudah membuat badannya limbung.
Ketika terik matahari mulai menyengat, dia mengenakan topi untuk melindungi wajahnya. Tak setiap hari dagangannya habis terjual. Ketika bersisa, koran tersebut tak bisa dikembalikan sehingga dia pun menjualnya ke pengepul dengan harga tak seberapa.
Pada video yang diunggah tahun 2019 tersebut, Mbah Waris mengaku masih memiliki tanggung jawab sebagai kepala keluarga. Dia mempunyai istri dan enam orang anak, tiga di antaranya saat itu masih bersekolah tingkat SD.
Sambil berguyon, dia mengaku terlambat menikah sehingga di usia senja tersebut masih memiliki anak-anak berusia kecil. Namun, semangatnya untuk bertanggung jawab menghidupi keluarga membuatnya terus bekerja.
Ketika diajak sarapan oleh pemilik akun, Mbah Waris menolak halus. Dia pun mengatakan bahwa dia tak makan banyak nasi. Dia lebih sering mengonsumsi telo alias ubi yang dimakan bersama dengan tempe.
Bukan tanpa alasan, ternyata ubi adalah makanan yang dikonsumsinya sewaktu menjadi pengawal Bung Karno di Irian (sekarang Papua). Di sana, Bung Karno juga memakan makanan yang sama.
“Saya nasi enggak seberapa, tapi tempe goreng, telo (ubi) goreng itu. Bung Karno dulu di Irian makannya telo. Kita itu pengawalnya Bung Karno,” kata Mbah Waris.
Kisah Mbah Waris pun telah menyentuh banyak orang. Bahkan, tak lama dari video tersebut menjadi viral, Humas Kota Surabaya sempat mendatangi kediaman Mbah Waris dan keluarganya.
Lewat akun Twitter @BanggaSurabaya, Humas Kota Surabaya menyatakan telah memberikan bantuan. Tak hanya itu, Mbah Waris dan keluarga sebelumnya pernah diantarkan pulang ke kampung halamannya.
“Mbah Waris sekeluarga merupakan warga Kediri yg kos di Jl Panjang Jiwo. Sebelum ini, Pemkot Surabaya pernah mengantar pulang Mbah Waris ke kampung halamannya.”
“Namun, Mbah Waris memilih kembali ke Surabaya. Ini dikarenakan beliau menunggu anaknya yg msh bersekolah, kurang setahun lagi dan berencana akan kembali ke desanya.”
Tak hanya pemkot, netizen pun bergerak untuk membantu Mbah Waris. Pasalnya, kehidupan dia kini semakin terhimpit akibat pandemi Covid-19. Jalanan Surabaya berubah lengang, otomatis korannya semakin sepi pembeli.
Adalah Lily Alestari, seorang pemilik akun di kanal YouTube yang belum lama ini memberikan bantuan untuk keluarga Mbah Waris. Dalam video yang diunggah pada 27 Juli 2021 tersebut, Lily memberikan sejumlah bantuan yang dikumpulkan dari sumbangan netizen.
Dari total Rp2.650.000, Lily membelikan gerobak serta peralatan untuk berjualan es. Sisa uang sejumlah Rp550.000 kemudian diberikan kepada istri Mbah Waris untuk dikelola sebagai modal usaha.
Dalam video tersebut, Mba Waris mengungkapkan rasa terima kasih. Matanya senjanya sempat berkaca-kaca. Dia dan keluarga pun berharap dapat mengais rezeki melalui usaha barunya.
“Semoga dagangannya laku keras ya Mbah,” kata Lily, pemilik akun YouTube tersebut.
Ditulis Oleh: Angelica, Anggota Perempuan Indonesia Satu
« Prev Post
Next Post »