Diusir, Tengok Isi Rumah Rocky Gerung di Bogor, Ada Musala dan Lukisan Wanita Tanpa Busana

BENTENGSUMBAR.COM - Rumah Rocky Gerung dipersoalkan PT Sentul City. Rocky Gerung disomasi PT Sentul City dan karena memiliki bangunan di atas lahan milik PT Sentul City.

Rumahnya yang berada di Kampung Gunung Batu RT 02 RW 11 Desa Bojong Koneng Kecamatan Babakan Madang Kabupaten Bogor, menuai sorotan.

Dikutip dari Pojoksatu, PT Sentul City mengklaim mengantongi sertifikat hak guna bangunan (SHGB) 2411 dan 2412 sebagai bukti kepemilikan lahan seluas 800 meter persegi yang ditempati Rocky Gerung.

Sementara Rocky Gerung mengatakan, dulu lahan itu hanyalah tebing curam yang gersang.

Rocky lantas menanaminya dengan pepohonan. Kawasan itu akhirnya menjadi hutan dalam waktu 10 tahun.
Rocky membeli lahan itu pada 2009 dari pemilik lahan sebelumnya, Andi Junaedi.

Rocky Gerung kemudian mendirikan rumah di lahan tersebut. Sekeliling rumah ditanami pepohonan, sehingga rumah Rocky tampak seperti berada di tengah hutan.

Mantan Sekretaris BUMN Said Didu pernah membongkar misteri isi rumah Rocky Gerung.

Said Didu mendatangi rumah Rocky Gerung secara diam-diam sambil membawa kameramen. Ia merekam isi rumah filsuf Indonesia itu.

Rumah Rocky dilengkapi gazebo, musala, perpustakaan, dan kolam cebong.

Di perpustakaan Rocky Gerung tampak ratusan buku berjejer rapi. Di tempat itu ada lukisan wanita tanpa busana yang dipajang di dinding perpustakaan.

Said Didu kemudian mendatangi musalah yang tidak jauh dari perpustakaan. Musala itu diperkirakan berukuran 3×3 meter. Bentuknya seperti gazebo. Di bagian atas terdapat puluhan buku yang ditata rapi.

Musala di rumah Rocky Gerung menjadi tanda tanya. Sebab, Rocky Gerung sendiri bukan seorang muslim.

Menariknya, di musala tersebut terdapat sajadah dan mukenah yang merupakan alat salat bagi umat muslim.

“Ada sajadah, mukenah. Apakah Rocky Gerung pakai mukenah? atau ada orang yang tinggal di sini? Tapi gak ada perempuan di sini,” ucap Said Didu dari channel YouTube MSD, Kamis (9/7).

“Jadi ada sajadah, ada mukenah untuk salat perempuan. Ini Rocky Gerung nih agak aneh. Nanti kita tanya kira-kira apa sih sebenarnya (maksud) Rocky Gerung itu,” tambah Said Didu.

Said Didu kemudian menelusuri lorong rumah Rocky Gerung. Di samping kiri dan kanan, terdapat tumpukan buku. Banyak lukisan perempuan tanpa busana terpajang di dinding.

“Kita lihat lukisan di atas lukisan perempuan. Jadi sebenarnya penikmat keindahan Rocky Gerung ini,” kata Said.
Kolam Cebong

Di salah satu taman, Said Didu terkesima melihat kolam kecil. Isinya cebong.

“Banyak cebong. Ternyata pelihara cebong juga dia,” kata Said Didu.

Tak lama, Said Didu akhirnya menemukan Rocky Gerung yang sedang berolahraga. Keduanya pun langsung bercengkrama.

Said Didu menunjukkan dua buku tebal. Buku itu diambil dari perpustakaan Rocky Gerung. Salah satunya berjudul Women and Sexuality in Muslim Societies.

“Saya muter tiga perpustakaan. Saya ketemu dua buku yang sebenarnya tujuan Anda membaca ini apa? Dua-duanya Anda tidak lakukan sebenarnya,” cetus Said Didu.

“Saya lakukan karena apa yang dilakukan dicek dulu di buku, gitu,” canda Rocky Gerung sambil tertawa terbahak-bahak.

“Ini buku teori, praktek di tempat lain lah,” tambah Rocky Gerung.

Rocky Gerung mengatakan bahwa buku itu berisi tentang keterbukaan orang membicarakan sesuatu yang biologis dari prespektif macam-macam societies.

Said Didu kemudian menanyakan mengapa ada sajadah dan mukenah di musala. Padahal, Rocky tidak mungkin mengenakan mukenah.

“Mungkin ada yang ketinggalan (mukenah) atau sengaja meninggalkan,” kata Rocky tertawa.

“Atau menunggu tamu yang akan pakai mukenah?” tanya Said Didu.

“Ya itu persiapan nanti. Semua harus disiapin bila saatnya tiba, hahaha,” jawab Rocky Gerung.

Rocky menegaskan bahwa rumahnya adalah ruang semua manusia. Khususnya buat manusia. (Radartegal)

Silakan baca konten menarik lainnya dari BentengSumbar.com di Google News
BERITA SEBELUMNYA
« Prev Post
BERITA BERIKUTNYA
Next Post »