Hari Bebas Kendaran Bermotor, Puan Maharani Masyarakat Turunkan Polusi Udara

BENTENGSUMBAR.COM - Ketua DPR RI Dr. (H.C.) Puan Maharani mengajak segenap masyarakat untuk menurunkan polusi udara di Hari Bebas Kendaraan Bermotor yang diperingati setiap 22 September tiap tahunnya. Puan meminta warga memaknai hari ini untuk meminimalisir penggunaan kendaraan bermotor.

"Kita maknai hari ini untuk mengembalikan kesadaran tentang polusi udara. Hari ini kurangi menggunakan kendaraan bermotor agar udara sekitar lebih bersih dan sehat," ujar Puan dalam keterangan tertulisnya.

UN Environment Programme (UNEP) mencatat bahwa peringatan Hari Bebas Kendaraan Bermotor menjadi peluang untuk menurunkan emisi karbon dan memperbaiki kualitas udara. Terlebih karena transportasi adalah sumber terbesar penghasil emisi CO2 bahan bakar fosil.

Menurut Puan, tema besar dari hari peringatan ini sangatlah penting untuk dilakukan secara berkelanjutan. Tema itu di antaranya adalah Program Berbagi Jalan (Share The Road Programme) dan Breathe Life untuk udara bersih.

Program Berbagi Jalan mendukung pemerintah dan pemangku kepentingan di negara berkembang untuk berinvestasi dalam infrastruktur pejalan kaki dan sepeda. Program ini bisa menjadi salah satu fokus utama untuk dilakukan demi keberhasilan pengurangan emisi karbon kedepannya.

Selain itu, Puan melanjutkan, program pertama tersebut juga berkaitan dengan program kedua, yaitu Breathe Life. Ini adalah kampanye global untuk udara bersih.

"Kita sangat membutuhkan untuk menerapkan Hari Bebas Kendaraan Bermotor, karena secara jangka panjang dapat membantu mengurangi kerusakan lingkungan," ujar Puan.

Menurut Puan, gerakan ini dapat dimulai di kota besar, di mana kendaraan bermotor mendominasi jumlahnya. Pasalnya, daerah seperti itulah yang paling bertanggung jawab menyumbang polusi udara.

Misalnya saja seperti Ibu Kota Jakarta. Menurut data dari situs IQAir, pada Jumat 17 September 2021 indeks kualitas udara Jakarta berada di angka 114 US AQI, dengan status 'unhealthy for sensitive groups' atau tidak sehat untuk sekelompok orang yang sensitif.

Polutan utama di udara Jakarta ini adalah PM2.5. Saat ini, konsentrasi PM2.5 di Jakarta sebanyak 44.7 µg/m³ atau 4 kali di atas standar WHO soal kualitas udara.

Jakarta disebut punya kualitas udara yang lebih buruk daripada beberapa hari sebelumnya. Pada tanggal 14-16 September 2021, tercatat indeks kualitas udara Jakarta ada di angka 74-93 atau statusnya yaitu 'Moderate'.

Berdasarkan data di situs tersebut, Jakarta memiliki angka indeks kualitas udara paling tinggi di antara kota-kota besar di Indonesia. Di tingkat dunia, polusi udara Jakarta saat ini menduduki nomor 5.

Oleh karena itu, penting bagi Ibu Kota untuk mulai memikirkan jalan keluar untuk mengembalikan kualitas udara yang sehat bagi penduduknya. “Kualitas udara itu sangat esensial bagi kesehatan kita. Makanya tidak bisa dianggap sepele begitu saja,” ujar Puan.

Puan mengakui bahwa tidak mudah memang untuk mengembalikan kualitas udara yang bersih dan sehat, tetapi bukan berarti hal itu tidak bisa dicoba. Semuanya tergantung komitmen dan program yang matang direncanakan untuk kemudian diaplikasikan.

“Sudah saatnya kita berkomitmen untuk memperbaiki kualitas udara bagi generasi mendatang. Jika kualitas udara terus memburuk, maka bagaimana anak cucu kita dapat bernapas tanpa ancaman bagi kesehatannya,” ujar Puan.

Bersamaan dengan peringatan Hari Bebas Kendaraan Bermotor ini Puan meminta sinergi dari seluruh masyarakat hingga pemerintah untuk saling mengambil sikap yang kompak. “Jika bukan hari ini, maka kapan lagi kita membenahi masalah iklim dan kesehatan lingkungan ini?” ujar Puan.

“Kita bertindak cepat dan sistematis. Dimulai dari hal kecil hingga bisa memberikan dampak besar bagi alam yang harus terus kita jaga,” kata Puan.

Laporan: Mela

Silakan baca konten menarik lainnya dari BentengSumbar.com di Google News
BERITA SEBELUMNYA
« Prev Post
BERITA BERIKUTNYA
Next Post »