Ini Alasan KKB Serang Nakes Dan Guru di Papua, Ancam Hancurkan Semua Fasilitas Publik

BENTENGSUMBAR.COM – Kelompok Kriminal Bersenjata atau KKB serang nakes dan guru di Papua. KKB membakar puskesmas dan bangunan sekolah.

KKB mengancam akan menghancurkan semua fasilitas publik yang dibangun oleh pemerintah Indonesia.

KKB yang mengaku sebagai Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat Organisasi Papua Merdeka (TPNPB OPM) menyatakan bertanggung jawab atas penyerangan nakes dan guru serta fasilitas publik di Distrik Kiwirok, Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua pada 13-14 September 2021.

TPNPB mengklaim aksi tersebut dilakukan sebagai bentuk perlawanan kepada pemerintah Indonesia.

Juru Birara TPNPB-OPM, Sebby Sambom menegaskan mereka menyerang fasilitas kesehatan karena ada nakes yang menjadi agen TNI.

“Semua fasilitas itu biasa dipakai boleh militer, dan 2 orang (nakes) yang kerja di wilayah itu pun agent TNI Polri,” kata Sebby Sambom dalam keterangannya, dikutip Pojoksatu.id dari akun TheTpnpb OpmNews, Sabtu, 18 September 2021.

Sebby Sambom menegaskan perawat Gabriela Meilani yang meninggal di jurang Kiwirok bukan karena diserang KKB.

Sebby meminta Komisi HAM PBB turun tangan menyelidiki kronologi meninggalnya perawat Gabriela Meilani di jurang.

“Itu mungkin kecelakaan. Oleh karena itu, tim independen yaitu Komisi HAM PBB harus ke West Papua untuk investigasi, karena tim investigasi Indonesi diragukan,” ucapnya.

Ia meminta pemerintah Indonesia tidak membatasi tim Komisi HAM PBB datang ke Papua untuk melakukan investigasi.

Menurutnya, konflik di Papua merupakan perang Pembebasan Nasional Bangsa Papua untuk menuntut hak politik penentuan nasib sendiri, yakni merdeka dari Indonesia.

TPNPB mengancam akan menghancurkan semua fasilitas publik yang dibangun pemerintah Indonesia di Papua.

“Semua fasilitas itu program pemerintah kolonial Indonesia maka TPNPB OPM akan hancurkan semuanya di seluruh tanah Papua,” tegasnya.

“Dan Kami akan bangun kembali setelah Papua Merdeka penuh dari tangan pemerintah kolonial Indonesia,” sambungnya.

Dikatakan Sebby, OPM sudah mengingatkan kepada warga pendatang agar meninggalkan lokasi perang.

Namun, para pendatang mengabaikan seruan itu. Kini, OPM mengancam akan menyerang siapa saja, termasuk warga sipil.

Sebby mengatakan, warga pendatang yang tidak bersedia meninggalkan lokasi perang akan menjadi tanggung jawab pemerintah Indonesia.

“Sebelumnya kami sudah umumkan bahwa orang imigran Indonesia harus tinggalkan wilayah perang, termasuk Pegunungan Bintang. Oleh Karena itu, jikalau orang imigran Indonesia jadi korban maka itu nyawa mereka tanggungjawab pemerintah kolonial Indonesia,” tegas Sebby. (Pojoksatu)

Silakan baca konten menarik lainnya dari BentengSumbar.com di Google News
BERITA SEBELUMNYA
« Prev Post
BERITA BERIKUTNYA
Next Post »