BENTENGSUMBAR.COM - Pakar Telematika, Roy Suryo tampak kembali memberikan komentarnya terkait masalah kebocoran data sertifikat vaksin, yang diduga milik Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Usai sertifikat vaksin yang berisi data Jokowi itu tersebar luas di media sosial, pihak Kementerian Komunikasi dan Informartika (Kominfo) melemparkan masalah itu kepada Kementerian Kesehatan (Kemenkes).
Hal itu disampaikan lantaran menurut Kominfo, permasalahan tersebut berada di bawah wewenang Kemenkes selaku wali data Covid-19.
Menanggapi pernyataan itu, Roy Suryo pun tak habis pikir dan menilai kejadian tersebut sebagai gambaran carut marutnya para pembantu presiden, dalam menangani masalah.
"Inilah karut marut yg menunjukkan ketidakbecusan Pembantu2 Presiden di kasus yg memalukan tsb," kata Roy Suryo seperti dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari akun Twitter @KRMTRoySuryo2 pada Minggu, 5 September 2021.
Dalam perkara yang cukup serius ini, Roy Suryo heran para menteri atau pembantu Jokowi malah saling lempar tanggung jawab.
Seolah tak ingin disalahkan, Kominfo malah melemparkan permasalahan tersebut ke Kemenkes hingga Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN).
"Saling Lempar Tanggungjawab: Kominfo ke Kemenkes, ke BSSN, bahkan ke Menkominfo sendiri ?," ucapnya.
Kendati demikian, Roy Suryo meminta publik untuk memaklumi sikap tersebut lantaran para menteri hanya sekadar kaki tangan presiden.
Terlebih menurutnya, para pembantu presiden ini tidak boleh memiliki visi mereka sendiri.
Namun bila melihat sikap para menteri terkait saling lempar tanggung jawab itu, Roy Suryo pun mempertanyakan pihak mana yang semestinya bertanggung jawab.
"Harap maklum, mereka cuman Pembantu,
Apalagi Pembantu tdk boleh punya Visi.
Jadi Siapa ? AMBYAR," ujar Roy Suryo menambahkan.
Sebagaimana diketahui bersama, sertifikat vaksin berisi nama lengkap, NIK, tanggal vaksinasi hingga nomor batch vaksin atas nama Ir Jokowi beberapa waktu lalu tersebar di media sosial.
Kejadian itu sontak membuat publik heboh hingga menuai banyak kritik dan komentar dari berbagai pihak.
Kominfo lantas buka suara atas permasalahan tersebut, dengan menyatakan bahwa data-data di platform PeduliLindungi aman.
Mengingat sebelumnya data-data sertifikat vaksin masyarakat hanya tersedia atau disimpan di aplikasi PeduliLindungi.
"Integrasi eHac ke aplikasi PeduliLindungi dan migrasi aplikasi PeduliLindungi, PCare dan Silacak ke data center Kominfo baru saja dilakukan, dan saat ini data PeduliLindungi di data center Kominfo aman," ucap Menkominfo Johnny G Plate dilansir dari Antara.
Kemudian, Kominfo mengungkapkan bahwa penjelasan lebih lanjut perihal bocornya sertifikat vaksin yang diduga milik Jokowi itu merupakan wewenang Kemenkes, selaku wali data Covid-19. (Pikiranrakyat-Depok)
Silakan baca konten menarik lainnya dari BentengSumbar.com di Google News
BERITA SEBELUMNYA
« Prev Post
« Prev Post
BERITA BERIKUTNYA
Next Post »
Next Post »