Pasang Surut Hubungan Presiden Jokowi dan Ketua DPR Puan Maharani, Antara Persahabatan dan Profesionalisme

Pasang Surut Hubungan Presiden Jokowi dan Ketua DPR Puan Maharani, Antara Persahabatan dan Profesionalisme
BENTENGSUMBAR.COM -  Meski sempat diterpa isu kurang sedap tentang keretakan hubungan, nampaknya kedekatan Puan Maharani dan Joko Widodo tak terganggu. Hubungan mereka justru terlihat semakin berkembang, menyesuaikan peran masing-masing, saling mengisi dan melengkapi.


Baru-baru ini, tepatnya pada Selasa, 21 September 2021, Presiden Joko Widodo mengajak Ketua DPR RI Puan Maharani untuk meresmikan pabrik industri baja Hot Strip Mill 2 milik PT Krakatau Steel (Persero) Tbk di Kota Cilegon Provinsi Banten.


Jokowi dengan santai menyupiri Puan naik mobil golf saat hendak berpindah dari pabrik ke lokasi konferensi pers. Sedangkan di kursi belakang duduk pula Menko Marves Luhut Binsar Panjaitan dan Menteri BUMN Erick Thohir yang ikut menghadiri acara tersebut.


Tak hanya itu, mereka juga sempat meninjau lokasi vaksinasi siswa sekolah di Kota Serang, Banten. Ketika meninjau di SMA 4 Kota Serang, Presiden Jokowi bahkan mempersilakan Puan memberikan pertanyaan kuis kepada para siswa dengan hadiah berupa sepeda.


Presiden dan Ketua DPR terlihat kompak bekerja bersama, sambil menjalankan tugas dan tanggung jawab jabatan mereka masing-masing. 


Menurut pakar politik dari Universitas Indonesia (UI) Ari Junaedi, kehadiran langsung Puan Maharani saat kunjungan kerja Jokowi ke Provinsi Banten adalah hal yang penting bagi kerja pengawasan DPR kepada pemerintah.


Ari Junaedi menilai observasi langsung DPR terhadap kinerja pemerintah perlu dilakukan, di samping lewat laporan dan data yang tersedia.


“Satu sisi pemerintah bisa memamerkan kinerjanya kepada DPR sebagai pengawasnya, ‘ini loh hasil kerja kami’. Di sisi lain, DPR bisa melihat, memberi masukan atau bahkan mengkritik langsung jika ada kinerja pemerintah yang tidak sejalan dengan kepentingan rakyat,” ucap dia.


Ari pun mengatakan, pengawasan langsung DPR terhadap kinerja pemerintah lewat kunjungan kerja bersama itu mencirikan gotong-royong yang menjadi ciri khas Bangsa Indonesia.


“Bahwa pengawasan tidak melulu harus ngomel-ngomel di rapat, tapi bisa lewat observasi langsung sama-sama di lapangan dengan suasana cair dan gembira. Yang penting, baik pemerintah maupun DPR, membawa ‘catatan’ masing-masing untuk evaluasi pelayanan publik,” tutur Ari.


Kunjungan kerja bersama tersebut sebenarnya bukan kali pertama terjadi. Sebelumnya, Jokowi dan Puan juga pernah meninjau panen padi di Malang, Jawa Timur, pada Kamis, 29 April 2021.


Sudah saling memahami


Jika ditarik ke belakang, hubungan Jokowi dan Puan memang sudah terjalin lama. Bahkan kedekatan mereka pernah diungkapkan Puan dengan santai dalam sebuah unggahan video di kanal YouTube Boy William berjudul “Exclusive! Puan Maharani Kaget Ditanya Ini Sama Boy William!”


Ketika diajak ke Gedung Nusantara, tempat Presiden dan Wakil Presiden RI dilantik, Boy William menanyakan hubungan Puan Maharani sebagai ketua DPR dengan Presiden Jokowi.


“Ibu kalau sama presiden deket dong? Sohib?” tanya Boy.


“Sohib,” jawab Puan disambut tawa keduanya.


Jadi boleh dikatakan, Jokowi dan Puan memang bak kawan lama, sudah saling kenal kelebihan dan kekurangan masing-masing. Misalnya, ketika mengumumkan nama-nama kabinetnya di Istana Negara, Jakarta pada Minggu, 26 Oktober 2014, Jokowi menyebut Puan sebagai “politisi perempuan yang kaya pengalaman”.


Lebih jauh, dia mengatakan bahwa Puan adalah panglima politiknya saat pemilu 2014 lalu. “Banyak melakukan kegiatan sosial untuk rakyat kecil,” kata Jokowi.


Kala itu, Presiden menunjuk Puan sebagai Menko PMK, jabatan yang diemban Puan hingga tahun 2019, sebelum menjadi Ketua DPR. Penunjukkan ini pun sempat menuai pro dan kontra.


Banyak pihak menyotori Puan yang mendapat  “kemewahan politik” karena menjadi seorang menteri, tanpa harus melalui tahap wawancara atau berdiskusi dengan Jokowi.


Lalu dalam wawancara eksklusif Rosianna Silalahi yang disiarkan Kompas TV, Senin, 3 November 2014, Puan menjawab cibiran tersebut dengan mengatakan:


“Kedekatan saya dengan Pak Jokowi kan bukan karena baru mau seleksi menteri kemudian dipanggil. Sejak beliau menjadi Wali Kota Solo yang juga merupakan dapil saya, kami sudah banyak berkomunikasi.”


Dia juga menambahkan, tak hanya saat Jokowi menjadi Wali Kota Solo, saat pemilihan Gubernur DKI Jakarta hingga dimenangkan Jokowi, pun saat pemilihan legislatif, terakhir saat hasil pemilu presiden menyatakan kemenangan Jokowi, Puan sering bertemu dan berdiskusi dengan Jokowi.


Dalam proses pemanggilan menteri, Puan menilai dirinya dan Jokowi sudah cukup saling mengenal dan mengerti pribadi dan visi masing-masing.


“Bukan saya tidak mau dipanggil atau saya tidak dipanggil, karena saya sudah lama berinteraksi jadi paham bagaimana paling tidak sifat dan apa yang menjadi kelebihan dan kekurangan dari kami,” kata dia.


Lebih jauh saat menyinggung posisi sebagai menteri koordinator, menjadi menteri termuda di Kabinet Kerja Jokowi-JK, Puan Maharani menampik tudingan bahwa dialah yang khusus meminta jatah jabatan kepada Jokowi.


Kini, setelah Puan merampungkan tugasnya sebagai Menko PMK, dia justru mendapat pengakuan dari Presiden atas kinerjanya. Jokowi memberikan tanda kehormatan Bintang Mahaputra Adipradana atas jasa-jasanya sebagai Menteri Koordinator bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) periode 2014-2019.


“Sesuai dengan Pasal 28 Ayat (2) Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2009, sebagai penghargaan atas jasa-jasanya yang luar biasa di berbagai bidang yang bermanfaat bagi kemajuan, kesejahteraan, serta kemakmuran bangsa dan negara,” demikian tertulis dalam Piagam Tanda Kehormatan dari Presiden Joko Widodo kepada Puan Maharani.


Saat menjadi Menko PMK, sesuai tugas yang menjadi ruang lingkupnya, Puan telah berhasil menurunkan angka kemiskinan menjadi yang terendah sepanjang sejarah Indonesia, serta meningkatkan indeks pembangunan manusia (IPM) sehingga untuk pertama kalinya IPM Indonesia masuk kategori tinggi.


Selain itu, dia juga sukses menyelenggarakan Asian Games 2018 dan Asian Paragames 2018. Apalagi, Puan juga mendapat rekor MURI sebagai perempuan pertama sekaligus termuda yang menjadi menteri koordinator.


Laporan: Mela

Silakan baca konten menarik lainnya dari BentengSumbar.com di Google News
BERITA SEBELUMNYA
« Prev Post
BERITA BERIKUTNYA
Next Post »