Direktur BNPT Mengaku Terpapar Paham Radikal, Gus Yasin: Seolah Hanya Ditujukan Untuk Islam, Agama Lain?

BENTENGSUMBAR.COM - Pengakuan Direktur Pencegahan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), Brigjen R Ahmad Nur Wahid terkait radikalisme mendapat tanggapan dari Ketua Harian Pergerakan Penganut Khitthah Nahdliyyah (PPKN), Tjetjep Muhammad Yasin (Gus Yasin).
Diketahui, Nur Wahid mengaku sempat terpapar paham radikal.

“Memang saya juga pernah terpapar paham radikal, sampai saya juga mau berangkat ke Afganistan,” ujar Ahmad dalam webinar bertajuk "Mencegah Radikalisme dan Terorisme untuk Melahirkan Keharmonisan Sosial" yang disiarkan melalui kanal YouTube TVNU Televisi Nahdlatul Ulama.

Gus Yasin sontak heran dan bertanya-tanya, bagaimana bisa seorang perwira bahkan Brigadir Jenderal bisa terpapar hal seperti ini.

“Yang menjadi pertanyaaan, bagaimana bisa seseorang berpangkat perwira bahkan sekarang berpangkat Brigadir Jenderal bisa terpapar?” katanya, Rabu, 6 Oktober 2021, dilansir dari Galamedia.

Menurut Gus Yasin, hal ini perlu dibuktikkan agar tidak terjadi fitnah.

“Ini perlu ada pembuktian supaya tidak ada fitnah, mengingat yang saya rasakan kata radikal atau teroris dari awal keluar sampai sekarang ini seolah-olah hanya ditujukan ke agama Islam,” jelasnya.

Gus Yasin menyampaikan, selama mengaji dari banyak guru, dia tidak pernah merasakan adanya Islam radikal, selain dari pemanfaatan kata Islam radikal untuk kepentingan politik dan kelompok tertentu.

“Saya juga mempertanyakan kalaulah Nur Wahid pernah terpapar, kenapa tidak dari dulu saat terpapar ngomong. Bahkan bila perlu menjadi saksi di Pengadilan.”

“Kenapa kok ngomongnya baru sekarang di momen hari Kesaktian Pancasila yang seharusnya kepatutannya Nur Wahid menyampaikan keradikalan dan kebrutalan PKI dalam usahanya melakukan pengkhianatan kepada NKRI dan Pancasila yang gagal?” ucapnya.

Lebih jauh, dia juga mempertanyakan sikap Nur Wahid yang tidak menyinggung radikalisme di agama lain.

Mengingat ada banyak kejadian yang korbannya adalah umat Muslim. “Untuk maksud apa Nur Wahid hanya menyinggung Islam, bukan dalam jabatannya saat ini saya yakin Nur Wahid tahu ada banyak individu atau kelompok dalam agama di luar Islam yang juga bisa masuk katagori radikal.”

“Saya prihatin saat ini ada beberapa pejabat yang untuk kepentingan pribadi tidak berpikir efeknya selalu membuat opini seolah-olah Islam adalah agama yang pengikutnya radikal bahkan teroris,” ungkapnya.

Selain itu, di Papua ada gerakan OPM dan bukan orang Islam, yang tindakannya lebih dari radikal hingga membunuh tenaga kesehatan, guru, hingga rakyat.

Namun hal ini tak disinggung sedikitpun oleh Nur Wahid. “Islam dan orang Islam itu selain akidah sebagai dasarnya iman dan tauhid, sesungguhnya mengayomi, menghormati dan sangat toleran kepada siapapun,” pungkas Gus Yasin. (*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari BentengSumbar.com di Google News
BERITA SEBELUMNYA
« Prev Post
BERITA BERIKUTNYA
Next Post »