Eks Menkes Siti Fadilah dan Ahli Geologi Ungkap Ancaman Bencana Megathrust Setelah Covid-19, Ini Penjelasannya

BENTENGSUMBAR.COM - Eks Menteri Kesehatan (Menkes) Siti Fadilah Supari mengaku gelisah setelah Covid-19 menurun masih dihantui oleh bencana yang lain yaitu bencana yang disebabkan alam seperti Megathrust yang sempat diramalkan terjadi di pulau Jawa.

"Kalau bencana kesehatan itu ada dua penyebabnya, satu yaitu alam, dari wabah penyakit atau bencana alam dan nanti ujung-ujungnya kesehatan yang kena," katanya di Channel Youtube Siti Fadilah Supari Channel, Senin 18 Oktober 2021.

Bencana alam itu yang ujung-ujungnya terdampak kepada kesehatan itu bisa dalam bentuk Tsunami atau gempa bumi.

"Itu berdasarkan pengalaman saya sangat banyak, saya itu waktu jadi menteri mengalami Tsunami, gempa di Nias, Sumatera Utara di Tsmelu, Pangandaran, Yogya, Padang, Nabire, NTT dan sebagainya," ungkap Siti Fadilah.

Maka dari itu, Siti Fadilah mengaku familiar dengan peristiwa-peristiwa dampak kesehatan ketika ada bencana alam tersebut.

"Makanya saya ingin tahu ini, bagaimana dan kira-kira seperti apa yang disebut Megathrust Tsunami itu apakah dan daerah mana yang kira-kira terkena," ungkap Siti Fadilah.

Menanggapi pertanyaan Eks Menkes Siti Fadilah, Peneliti Ahli Utama Geologi Pusat Riset Geoteknologi BRIN Eko Yulianto membenarkan bahwa ancaman bencana dahsyat itu ada karena Indonesia ini wilayahnya terbentuk dari Megathrust.

"Megathrust itu adalah pertemuan antara lempeng benua. Bumi ini terbagi tertutupi dalam dua yaitu lempeng benua dan lempeng samudera," ungkap Eko Yulianto.

Menurut Eko, dua lempeng ini bergerak karena digerakan oleh satu sistem yang seperti merebus air hingga kemudian mendidih.

"Kemudian ada arus konveksi nah ini yang menggerakan lempeng ini tadi, lempeng benua dan lempeng samudra itu akibatnya bertabrakan, ada yang bertabrakan lempeng samuderanya itu menyusut ke bawah, inilah yang disebut thrust tadi," jelas Eko.

Kemudian, kenapa disebut Mega dikarenakan ukuran dari Thrust tadi itu bisa ribuan kilometer. Seperti di Indonesia itu panjangnya dari lepas pantai Aceh hingga NTT dan berbelok ke Maluku.

"Jadi sangat panjang, makanya disebut Megathrust, nah di interaksi ini karena menyelusup ke dalam ke bawah seperti ini, maka lempeng benua nya ini ada yang nyangkut awalnya terbawa ke bawah, nanti ketika elastisitasnya sudah terlampaui dia akan lepas," jelasnya.

Saat elastisitasnya terlepas inilah kemudian terpicu pada gempa bumi. Jika gempanya itu terjadi di bawah samudra, maka seolah-olah dia seperti menendang air di atas air samudera.

"Sehingga kemudian air itu bergerak ke daratan, maka memicu Tsunami di daratan, karena Indonesia tadi dilalui bahkan terbentuk oleh jalur Megathrust hampir seluruh wilayahnya, maka kemudian sebagian besar wilayah Indonesia berada di daerah yang terpapar oleh ancaman, disamping gempa yang sudah pasti juga Tsunami ini," jelasnya. (Isu Bogor)

Silakan baca konten menarik lainnya dari BentengSumbar.com di Google News
BERITA SEBELUMNYA
« Prev Post
BERITA BERIKUTNYA
Next Post »