Muhammadiyah: Citra Jokowi sebagai Pemimpin yang Jauh dari Umat Islam Belum Bisa Hilang

BENTENGSUMBAR.COM - Sekretaris Umum (Sekum) PP Muhammadiyah, Abdul Mu'ti, memberikan pandangannya terhadap kinerja pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Wakil Presiden Ma'ruf Amin yang sudah genap berjalan 2 tahun pada hari ini, 19 Oktober 2021.

Abdul Mu'ti memberikan pandangan terhadap kinerja rezim Jokowi yang terkait isu-isu keagamaan.

Menurutnya, pada era Jokowi saat ini, segregasi keagamaan sangat terasa dalam kehidupan berbangsa.

"Dari zaman Pak Harto sampai sekarang, isu keagamaan yang ditampilkan ke publik dengan begitu segregatif, itu mungkin baru terjadi sekarang ini," kata Abdul Mu'ti dalam diskusi virtual yang ditayangkan di kanal Youtube Moya Institute pada 19 Oktober 2021.

"Itu pula yang menjadi sebab kenapa pada Pilpres 2019, nuansa keagamaannya itu lebih kuat dibanding Pilpres 2014," sebutnya lagi.

Abdul Mu'ti mengatakan, meski Jokowi berupaya menarik simpati lebih besar dari masyarakat dengan cara menggandeng Ma'ruf Amin sebagai Wakil Presiden, hal itu dinilai tidak menolong citra Jokowi yang terbangun di benak sebagian masyarakat selama ini.

"Citra Jokowi sebagai pemimpin yang tidak dekat dengan umat Islam, itu belum bisa hilang dari mata publik," kata Abdul Mu'ti.

Abdul Mu'ti kemudian memberikan contoh kebijakan di era Jokowi yang tadinya bermaksud mempersatukan masyarakat, ternyata malah terkesan menciptakan eksklusi bagi kelompok tertentu.

"Misalnya (slogan) 'Saya Indonesia, saya Pancasila'. Slogan itu, kan, maksudnya baik, ya, memperkuat posisi Pancasila sebagai dasar negara."

"Tetapi, itu justru membuat poros (di masyarakat), 'Kalau Pancasila berarti Indonesia, kalau tidak Pancasila berarti tidak Indonesia'. Kan seperti itu yang muncul dari pernyataan-pernyataan seperti itu," kata Abdul Mu'ti.

Abdul Mu'ti juga mengkritik pembentukan lembaga-lembaga seperti Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP).

"(BPIP) Menjadi badan yang bermasalah juga. Selain dari sisi prestasi juga dari sisi personalia dan berbagai hal lain yang menyangkut lembaga itu," ucap Abdul Mu'ti.

"Malah ada yang menyebut BPIP itu alih-alih memperkuat Pancasila, pimpinannya malah membuat pernyataan yang membuat orang anti-Pancasila," sebut Abdul Mu'ti. (PikiranRakyat)

Silakan baca konten menarik lainnya dari BentengSumbar.com di Google News
BERITA SEBELUMNYA
« Prev Post
BERITA BERIKUTNYA
Next Post »