BENTENGSUMBAR.COM - Pelaporan Aktivis HAM asal Papua, Natalius Pigai, oleh Ketua Umum Barisan Relawan Nusantara (Baranusa), Adi Kurniawan, atas tuduhan rasisme lantaran menyinggung Presiden Joko Widodo dan Gubenur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menuai reaksi beragam dari berbagai kalangan masyarakat.
Pengamat politik dari UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Ray Rangkuti, mengaku heran atas pelaporan tersebut.
Sebab, dalam kicauan Natalius Pigai di Twitter tidak ditemukan unsur dan sentimen rasial terhadap dua politisi PDI Perjuangan itu.
Oleh karena itu, Ray menilai bahwa pelaporan tersebut akan menjadi ajang pembuktian bagi Ganjar Pranowo, yang digadang-gadang bakal maju Pilpres 2024 nanti, sebagai salah satu tokoh yang siap dikritik. Apabila, ia bereaksi dengan menanggalkan laporan tersebut.
"Khususnya kepada Ganjar Pranowo, saya berharap beliau bereaksi. Bukan pada ciutan Pigai, tapi pelaporan terhadap Pigai. Salah satu yang dilihat banyak pihak sebagai calon presiden, beliau diuji dengan standar yang paling minimal: cepat tersinggung atau tidak, bisa terima kritik atau tidak?" ujar Ray Rangkuti, Rabu, 6 Oktober 2021, dilansir dari RMOL.
Namun demikian, Aktivis 98' ini menyesalkan sikap Ganjar yang muncul sebagai capres potensial di sejumlah lembag survei nasional itu, yang tak kunjung bereaksi terhadap pelaporan mantan Komisioner Komnas HAM itu.
"Sayang, jika karena ciutan ini, citra Pak Ganjar jadi terimbas," kata Direktur Eksekutif Lingkar Madani (LIMA) Indonesia ini.
"Misalnya dilihat orang sebagai calon presiden yang mudah tersinggung. Citra terbuka, santai, dan suka dialog itu bisa terkikis justru jika hal-hal seperti ini didiamkan oleh Pak Ganjar," tandas Ray Rangkuti. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari BentengSumbar.com di Google News
BERITA SEBELUMNYA
« Prev Post
« Prev Post
BERITA BERIKUTNYA
Next Post »
Next Post »