Suara Lantang Ferdinand, Minta TNI Bongkar Peristiwa 1965, Seret Nama Soeharto

BENTENGSUMBAR.COM - Ketua Yayasan Keadilan Masyarakat Ferdinand Hutahaean menyarankan TNI untuk membongkar fakta-fakta di balik peristiwa yang melibatkan Partai Komunis Indonesia (PKI) pada tahun 1965.

Hal itu menurut Ferdinand, perlu dilakukan agar isu PKI tidak dijadikan bahan untuk menyerang pemerintah dan digunakan untuk mencari panggung setiap tahunnya.

"Tidak lagi ada kelompok-kelompok yang menjadikan isu tentang PKI ini menjadi isu tahunan yang dijual untuk mencari panggung politik," kata Ferdinand, dilansir dari JPNN.com, Selasa, 5 Oktober 2021.

Menurut Ferdinand, TNI perlu mengadakan diskusi melalui lembaga yang dimilikinya agar fakta sesungguhnya terkait isu PKI bisa terungkap.

Mantan politikus Partai Demokrat itu juga menyakini fakta-fakta yang ada di tengah masyarakat saat ini tidak sepenuhnya benar.

"Data informasi yang diberikan kepada publik selama ini menurut saya memang tidak sesuai fakta. Karena apa? PKI dalam melakukan aksinya sekali pun tidak pernah berbicara tentang mendirikan negara komunis," lanjutnya.

Menurut dia, rakyat pasti juga bertanya-tanya tentang posisi Soeharto dalam peristiwa G30S/PKI itu.

"Orang bertanya-tanya tentang posisi Soeharto, tentang perbedaan pendapat antara jenderal-jenderal dengan Soekarno. Nah, ini ada apa sesungguhnya," jelasnya.

Ferdinand berpendapat ada hal lain yang menjadi latar belakang peristiwa G30S/PKI itu, bukan atas dasar ideologi semata.

"Penculikan terhadap para pahlawan revolusi menurut saya bukan tentang ideologi, tetapi tentang sebuah pertentangan di internal. ini dugaan saya bukan fakta, bukan informasi, tetapi dugaan saya," tuturnya.

Tak hanya itu, Ferdinand juga menyoroti banyak buku-buku yang berisi tentang peristiwa kelam Republik Indonesia yang ditarik dari peredaran juga membuat minimnya fakta yang sesungguhnya terjadi.

Oleh karena itu, dia berharap agar TNI bisa membongkar fakta-fakta sejarah dan membentuk suatu diskusi agar semuanya menjadi jelas.

"Namun, apakah kita semua, bangsa ini siap ke depan apabila kebenaran tentang 1965 ini terkuak secara benar dan secara jujur," pungkas Ferdinand.

Meski begitu, dia tetap menegaskan masyarakat Indonesia harus melawan ideologi komunis untuk berkembang.

"Ideologi komunis ini tetap harus kita lawan," tegas Ferdinand.

Ferdinand Hutahaean juga berharap pada hari ulang tahun ke-76 ini, TNI akan makin kuat dan satu langkah ke depannya.

"Satu langkah antara tiga matra yang ada untuk menjadi perisai dan pelindung NKRI," ujar Ferdinand. (*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari BentengSumbar.com di Google News
BERITA SEBELUMNYA
« Prev Post
BERITA BERIKUTNYA
Next Post »