Ceramah Usai Bebas, Habib Bahar: Baca Injil Siksa Kubur Dihentikan

BENTENGSUMBAR.COM – Pendakwah yang sempat menjalani masa tahanan atas kasus penganiayaan, Habib Bahar bin Smith kembali aktif memberikan ceramah usai bebas dari hukuman penjara.

Pasca bebas, Habib Bahar Smith memberikan ceramah terkait pahala seseorang ketika meninggal kelak dan soal siksa kubur.

Dalam ceramahnya itu, Habib Bahar menjelaskan perlunya seorang anak berbakti terhadap orang tuanya meskipun sudah meninggal dunia.

Ia pun mengatakan, berbakti kepada orang tua tidak hanya harus dilakukan anak saat kedua orang tuanya masih hidup melainkan juga saat keduanya telah tiada.

“Berbakti terhadap orang tua bukan hanya semasa hidup, tapi bisa juga berbakti kepada kedua orang tua walaupun telah meninggal, kita masih bisa berbakti,” ujar Habib Bahar bin Smith.

Hal itu disampaikan Habib Bahar dalam sebuah video ceramahnya yang tayang di kanal YouTube Repost Dakwah Official, seperti dilihat pada Kamis 25 November 2021.

Habib Bahar pun menjelaskan, salah satu cara berbakti kepada orang tua saat mereka telah meninggal yakni dengan mengirimkan doa. Menurutnya, hal itu lantaran ketika seseorang meninggal maka amal ibadahnya bakal terputus.

Kecuali, kata Bahar, semasa hidupnya yang bersangkutan menebar benih kebaikan berupa ilmu yang bermanfaat bagi banyak orang.

“Bagaimana cara kita berbakti terhadap orang tua walau sudah meninggal? Yaitu dengan mengirimkan doa. Sebagaimana dalam hadiz, Rasulullah bersabda jikalau manusia itu wafat atau meninggal maka terputus seluruh amal ibadahnya, kita salat dalam kubur tidak bisa, jadi terputus,” tuturnya.

Namun, lanjut Habib Bahar, ada pula cara lain yakni dengan mengirimkan doa agar orang yang sudah meninggal terus mendapat pahala.

“Anak soleh yang mendoakan kedua orang tuanya. Jadi meskipun orang tuanya sudah meninggal, dia yang dikirim anaknya bisa sampai kepada kedua orang tuanya dalam kubur,” ungkapnya.

Mengutip Hops.id, terkait hal itu Habib Bahar pun mencontohkan sebagaimana yang dikisahkan oleh Nabi Isa AS tatkala mendengar suarat jeritan dari seorang ahli kubur di makam.

Nabi Isa pun bertanya kepada Allah, mengapa suara jeritan itu terdengar dan seketika berhenti.

“Sebagaimana dikisahkan dahulu di zaman Isa AS, beliau lewat di samping kubur dan tiba-tiba mendengar jeritan si ahli kubur tersebut. Nabi Isa pergi, tapi begitu dia pulang, dia tidak mendengar tangisan dan jeritan lagi. Nabi Isa kemudian bertanya kepada Allah, ‘ya Allah tadi aku lewat di sini ada teriakan dan jeritan, tapi mengapa begitu aku lewat jeritan itu hilang?’,” kata Habib Bahar Smith.

Menurut Habib Bahar, jeritan dari si ahli kubur tak terdengar lagi lantaran azab dan siksanya diberhentikan oleh Allah.

“Kata Allah, ‘aku siksa itu ahli kubur tadi karena dia adalah orang yang suka berbuat dosa, berbuat maksiat, tetapi aku hentikan siksa ku, azab ku karena dia punya anak di rumah sedang membaca injil, makanya aku hentikan siksa dan azabnya’,” jelasnya.

Lebih lanjut, menurut Habib Bahar, siksa kubur yang bersangkutan diberhentikan oleh Allah lantaran anaknya berbakti kepada orang tua dengan mengirimkan doa.

“Seorang anak yang membaca injil, allah berhentikan siksa dan azab orang tua di dalam kubur, maka bagaimana kalau anak-anak kita mengirimkan doa dan pahala kepada kedua orang tua yang sudah meninggal,” ujarnya. (terkini)

Silakan baca konten menarik lainnya dari BentengSumbar.com di Google News
BERITA SEBELUMNYA
« Prev Post
BERITA BERIKUTNYA
Next Post »