Novel Baswedan akan Audit Bisnis Tes PCR, Ferdinand: Seperti Iblis Nyamar Malaikat

BENTENGSUMBAR.COM - Mantan penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Novel Baswedan bersama beberapa rekannya akan melakukan penyidikan terkait kasus dugaan bisnis tes PCR oleh PT Genomik Solidaritas Indonesia (PT GSI) yang menyeret dua Menteri, Erick Thohir dan Luhut Binsar Pandjaitan.

Menanggapi itu, pegiat media sosial, Ferdinand Hutahaean menyebut, Novel Baswedan sebagai orang yang munafik. Sebab, menurut Ferdinand, sewaktu jadi penyidik di KPK, Novel tidak pernah melakukan audit terhadap APBD DKI Jakarta.

“Tingkat kemunafikan orang ini menurutku sudah akut. Waktu dia di KPK tak pernah audit, usut atau pertanyakan dana APBD Jakarta yang terbuang tak jelas,” ujar Ferdinand di Twitter-nya, Selasa (30/11/2021).

Mantan politikus Demokrat ini menilai, PT GSI tidak menggunakan APBD sehingga tidak perlu diributkan.

“PT GSI yang tak gunakan APBN atau APBD dia ributin dengan kalimat-kalimat munafik seperti iblis nyamar malaikat,” celetuk Ferdinand.

Ferdinand menilai, persoalan dugaan korupsi di DKI Jakarta sangat banyak. Mulai dari Formula E, proyek yang disebut kelebihan bayar, yang mana menggunakan APBD DKI.

“Logika Sesat Penyidik. PT GSI itu tidak menggunakan APBN atau APBD dia bilang lebih menarik daripada Formula E dan Proyek-proyek Kelebihan Bayar yang nyata dan kuat dugaan korupsinya menggunakan APBD. Kalau semua penyidik begini, maka Swasta bangkrut, Pejabat Korupsi tidak diganggu” ucap Ferdinand Hutahaean.

Sebelumnya, Novel Baswedan mengaku telah menemui beberapa pihak yang mengetahui seluk beluk bisnis PCR..

“Tentunya ketika di sana, saya dan kawan-kawan bisa mulai memahami lebih jelas soal bahwa ada dugaan kolusi atau korupsi, maka ini jadi hal menarik,” kata Novel Baswedan saat konferensi pers Kaukus Masyarakat Sipil di kawasan Jakarta Pusat, Senin (29/11)

Dia menyebutkan ada praktik monopoli dalam bisnis PCR yang mengakibatkan harga tes COVID-19 di Indonesia itu menjadi mahal.

“Dengan penguasaan itu di Indonesia harga PCR sangat mahal dan ini dibebankan pada negara dengan pembiayaan COVID dan juga pada kita semua,” lanjutnya.

Sebelumnya, Kaukus Masyarakat Sipil untuk Demokrasi dan Keadilan Sosial menyatakan siap untuk mengaudit PT Genomik Solidaritas Indonesia atau PT GSI yang salah satu sahamnya dimiliki oleh Luhut Binsar Panjaitan.

Hal itu merupakan respons dari pernyataan Menko Marves itu terkait dugaan bisnis PCR.

“Tim auditor ini kita sebut auditor rakyat adalah tim audit bersama kantor akuntan publik yang nanti akan melaksanakan sekiranya pak Luhut bersedia untuk diaudit,” kata Ferry Juliantono, salah satu anggota Kaukus Masyarakat Sipil saat konferensi pers di kawasan Jakarta Pusat, Senin (29/11). (fin)

Silakan baca konten menarik lainnya dari BentengSumbar.com di Google News
BERITA SEBELUMNYA
« Prev Post
BERITA BERIKUTNYA
Next Post »