Pemerintah Tetapkan PPKM Level 3 Saat Libur Nataru, Siti Fadilah Supari Curiga Ada ‘Konspirasi’: Itu Hal Aneh

BENTENGSUMBAR.COM – Mantan Menteri Kesehatan Siti Fadilah Supari memberikan tanggapannya terkait kebijakan pemerintah yang berencana akan menerapkan PPKM Level 3 untuk seluruh Indonesia guna mencegah adanya gelombang ketiga Covid-19.

Tak sejalan dengan pemerintah, Siti Fadilah Supari justru mengatakan bahwa belum ada bukti yang menyebut bahwa gelombang ketiga Covid-19 akan terjadi di Indonesia.

Pasalnya, melihat tren kasus penurunan saat ini, Siti Fadilah Supari meyakini bahwa belum ada bukti kuat atau penelitian tertentu yang mengungkap ada Indonesia akan diterpa gelombang ketiga Covid-19.

“Covid ini tiba-tiba hilang, apakah karena mutasi kemudian hilang, ataukah dengan teori lain, nah kita belum meneliti apa, yang saya tahu kita baru meneliti apakah penghentian kasus Covid pada Agustus kemarin itu apakah karena vaksin baru berapa persen, apakah karena PPKM, apakah karena virusnya, nah kita belum tau” kata Siti Fadilah Supari seperti dikutip Kabar Besuki dari Youtube Karni Ilyas Club.

Siti Fadilah Supari juga mengatakan bahwa hingga saat ini belum ada penelitian yang mengungkap bahwa Indonesia akan diterpa gelombang ketiga Covid-19.

Menurutnya, statement yang mengatakan bahwa Indonesia akan menghadapi gelombang ketiga Covid-19 saat libur natal dan tahun baru 2022 ini belum bisa dibuktikan.

“Semuanya serba tidak diteliti tapi kemudian ada statemen yang sangat mengagetkan, tadinya Desember akan terjadi lonjakan karena ada natal dan tahun baru,” ujar Siti Fadilah Supari.

“Wah itu seperti sudah hasil dari penelitian itu padahal tidak ada penelitian apapun yang mendasari itu,” sambungnya.

Siti Fadilah Supari juga berpendapat bahwa penerapan PPKM Level 3 yang akan kembali diberlakukan selama libur Natal dan Tahun baru ini nantinya justru akan menyusahkan rakyat dari segi ekonomi.

Karena menurutnya, saat ini masyarakat sudah berusaha untuk bangkit dan memulihkan ekonomi berdampingan dengan adanya pandemi Covid-19.

Ia menegaskan bahwa seharusnya pemerintah berbenah diri dan mengoreksi kesalahan saat terjadi lonjakan kasus di bulan Juli 2021 lalu, dan bukan malah kembali menekan aktivitas perekonomian masyarakat.

“Level 3 itu konsekuensinya memang berat, karena yang akan recovery belum berdiri tegak sudah ditebang lagi, menurut saya meramal bahwa Desember dan berubah lagi Februari nah itu satu hal yang lucu juga, menurut saya itu satu hal yang aneh,” jelas Siti Fadilah Supari.

Siti Fadilah Supari juga mengatakan bahwa ‘hilangnya’ Covid-19 secara tiba-tiba di Indonesia saat ini terkesan aneh dan tidak biasa.

Ia bahkan secara terang-terangan mengaku curiga terkait kebijakan pemerintah menerapkan PPKM Level 3 di masa kasus Covid-19 yang terus mengalami penurunan.

Mantan Menkes era SBY itu juga mengklaim bahwa terjadinya penurunan kasus Covid-19 di Indonesia bukan karena vaksin.

“Bukan karena vaksin, kalau karena vaksin Eropa gak akan meledak,” ungkapnya.

Siti Fadilah Supari bahkan menyebut bahwa adanya kebijakan kembali menerapkan PPKM Level 3 ini hanya untuk ‘memperlaris’ tes PCR.

“Curiga karena tiba-tiba katanya besok Desember ada ini lagi, konsekuensinya PCR itu akan digencarkan lagi,” jelasnya.

“Rakyat membaca itu, jadi rakyat mungkin curiga kalau pemerintah menetapkan itu hanya karena sesuatu kepentingan tertentu,” pungkasnya. (Kabar Besuki)

Silakan baca konten menarik lainnya dari BentengSumbar.com di Google News
BERITA SEBELUMNYA
« Prev Post
BERITA BERIKUTNYA
Next Post »