PKS Minta Maaf ke PDIP Usai Sindir Puan Maharani, Fahri Hamzah Kritik Pedas: Oposisi Memble

BENTENGSUMBAR.COM – Wakil Ketua Umum Partai Gelora, Fahri Hamzah memberikan kritik tajam terhadap sikap anggota DPR RI dari Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Fahmi Alaydroes yang meminta maaf kepada ketua DPR Puan Maharani.

Politisi PKS Fahmi Alaydrus meminta maaf kepada PDIP usai menyindir Puan Maharani di Rapat Paripurna agenda pengesahan komisi I uji kelayakan dan kepatutan calon panglima TNI Jenderal Andika Perkasa.

Fahmi sebelumnya protes karena kepada Puan Maharani lantaran permintaan interupsi dalam rapat paripurna tidak digubris oleh Puan yang memimpin rapat.

Saking kesalnya, Fahmi bahkan sempat melontarkan sindiran ‘bagaimana mau jadi Capres’ kepada Puan Maharani.

Namun tak lama setelah itu, Fahmi justru menyampaikan permintaan maaf kepada Fraksi PDIP dan Puan Maharani terkait sindirannya itu.

Menanggapi permintaan yang disampaikan oleh politisi PKS, Fahri Hamzah jutsu menilai bahwa permintaan maaf itu terlalu berlebihan.

Karena menurutnya, saling menyindir atau saling serang saat rapat paripurna adalah hal biasa di antara para wakil rakyat.

Fahri Hamzah bahkan menyebut bahwa saat ini keberadaan PKS sebagai partai oposisi pemerintah justru terlibat semakin memble.

“#OposisiMemble, #OposisiPlangaPlongo,” tulis Fahri Hamzah melalui cuitannya di Twitter.
Lebih lanjut, Fahri Hamzah juga menegaskan bahwa anggota DPR digaji memang untuk berdebat dan mengadu gagasan bukan untuk minta maaf.

“Senayan itu tempat orang yang digaji rakyat untuk berantem, bukan minta maaf, #Oposisipenakut” tegas Fahri Hamzah.

Fahri Hamzah juga berpendapat bahwa saat ini sudah terlalu banyak skandal yang harus diselesaikan oleh anggota dewan.

Ia juga meminta agar para anggota DPR tidak takut untuk menyuarakan aspirasi dan keluhan rakyat. 

Namun melihat anggota DPR yang justru meminta maaf ini membuat Fahri Hamzah meragukan kinerja DPR.

Fahri Hamzah juga meminta agar partai oposisi tidak takut untuk bersuara meski dihadang oleh para penguasa.

“Sudah terlalu banyak masalah yang harus diusut dan bisa menjadi skandal, tapi kalau sedikit-sedikit minta maaf ya bagaimana jadinya rakyat? Bisakah kami menitip nasib pada kalian? Buat apa kami memilih kalian? Itulah pertanyaan yang sekarang meragukan kerja dewan,” jelas Fahri Hamzah.

“Rakyat melalui negara menggaji kalian, dicukupkan semuanya, diberi kekebalan, diberi sambutan terhormat, itu semua karena kalian diminta menyambung suara dan perasaan rakyat di depan keangkuhan kekuasaan yang menindas, tapi kenapa kalian mati gaya?” tandasnya. (Kabarbesuki)

Silakan baca konten menarik lainnya dari BentengSumbar.com di Google News
BERITA SEBELUMNYA
« Prev Post
BERITA BERIKUTNYA
Next Post »