Puan Maharani “Ngerumpi” Bareng Istri Nelayan di Banyuwangi, Ngobrol Apa Saja ya?

BENTENGSUMBAR.COM - Permasalahan perempuan memang lebih afdhol diselesaikan oleh kaum mereka sendiri. Pasalnya, sebagai sesama perempuan, mereka lebih bisa saling mengerti inti permasalahan yang dihadapi, untuk kemudian dapat membantu dan saling mendukung.

Hal tersebut sangat terlihat dalam kunjungan Ketua DPR RI Puan Maharani ke Kota Banyuwangi, Jawa Timur, ketika dia bertemu dengan para nelayan. Puan dengan antusias turut menanggapi permasalahan yang dihadapi oleh para istri nelayan di sana.

Semua bermula ketika Rodiatulloh yang merupakan istri nelayan menyampaikan keluhannya seputar penghasilan sang suami yang tidak tetap. Dia pun menyampaikan keinginannya untuk membantu menambah pemasukan bagi keluarga.

"Penghasilan nelayan ini pasang surut. Kami istri-istri nelayan ingin ada pendapatan untuk membantu suami," ucap perempuan warga Muncar, Banyuwangi ini.

Mendengar permintaan tersebut, mata Puan seketika berbinar. Dia menyebut dirinya gembira mendengar semangat para istri nelayan yang semangat membantu suami mencukupi kebutuhan hidup.

"Saya senang ini lihat istri nelayan yang bersemangat meningkatkan skill untuk mendapatkan penghasilan,” kata Politikus PDI Perjuangan ini.

Puan pun segera meminta Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), I Gusti Ayu Bintang Darmawati dan Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani Azwar Anas yang turut hadir dalam acara tersebut, untuk mengadakan pelatihan bagi para istri nelayan tersebut. 

"Nanti kita bisa bekerja sama dengan Pemkab Banyuwangi untuk memberikan pelatihan dan pendampingan kepada istri nelayan," jawab Menteri Bintang. 

Menyelesaikan masalah

Kunjungan kerja Ketua DPR RI Puan Maharani bersama jajaran anggota DPR tersebut dilakukan dalam rangka menyerap aspirasi dari nelayan setempat.

“Negara kita ini negara maritim yang kaya potensinya seperti di Banyuwangi. Saya ingin tahu permasalahan yang ada pada nelayan. Seperti bagaimana kondisi nelayan selama pandemi, urusan BBM, alat tangkapnya, cold storage, dan lainnya, sehingga bisa kami carikan solusinya," ucap Puan. 

Dalam dialog yang dimoderatori Bupati Ipuk tersebut, nelayan menyampaikan berbagai persoalan yang dihadapi. Kepada Puan, mereka mengeluhkan langkanya bahan bakar minyak (BBM) murah untuk melaut. 

Salah satu nelayan, Rahmat Sukardi pun menyampaikan perihal larangan membeli pertalite oleh SPBU Pertamina. Padahal, nelayan masih membutuhkan BBM murah.

"Kami disuruh beli Pertamax. Padahal kami nelayan kecil. Pendapatan ngelaut tidak seberapa, apalagi di masa pandemi," ujar Sukardi, Jumat (12/11/2021).

Sementara Ketua Kelompok Nelayan Pantai Marina, Banyuwangi, Helmi Tri Suhadi mengeluarkan unek-uneknya tentang harga jual ikan hasil tangkapan yang rendah.

"Kalau musim panen ikan, harganya anjlok, Mbak Puan," keluh Helmi.

Terkait BBM, Puan mengatakan dirinya memahami masalah tersebut. Dia pun meminta pemerintah, khususnya Menteri KP Trenggono untuk memberikan akses BBM murah kepada nelayan.

"Karena BBM itu komponen biaya utama melaut. Apalagi di masa pandemi ini," ujarnya.

Menanggapi saran Puan, Trenggono menyatakan pihaknya siap memberi BBM murah untuk nelayan, khususnya di Banyuwangi. "Akan kami salurkan lewat koperasi-koperasi nelayan," kata Trenggono.

Berikan bantuan

Di akhir dialog, Puan menyatakan berterima kasih kepada para nelayan yang terbuka menyampaikan keluhan dan unek-uneknya.

"Saya bisa melihat langsung permasalahan nelayan Banyuwangi dan tentu saja daerah-daerah lain. Makanya saya bawa Menteri KKP dan anggota-anggota DPR agar bisa segera diselesaikan," ujar cucu proklamator Bung Karno ini.

Dalam kunjungan tersebut, Puan juga menemui para pengrajin alat tangkap ikan dan ikut mencoba merajut jaring ikan. Kemudian, Puan memberikan sejumlah bantuan berupa 30 paket alat tangkap benih, bantuan permodalan perikanan tangkap hingga Rp450 juta, serta paket sembako kepada nelayan sebanyak 1.500 paket.

Sementara itu, Bupati Ipuk berterima kasih atas perhatian dari pemerintah pusat dan DPR RI kepada Banyuwangi.

"Terima kasih kepada Mbak Puan dan para menteri, yang terus memberikan perhatian dan bantuan pada Banyuwangi," kata Ipuk.

Dia pun mengaku senang dengan model kerja Puan yang langsung turun ke bawah untuk mencari solusi bagi rakyat. “Kami happy sekali dengan model yang dikerjakan Mbak Puan, yang langsung turun ke bawah dan mencarikan solusi bagi warga kami,” ungkap Ipuk.

Laporan: Mela

Silakan baca konten menarik lainnya dari BentengSumbar.com di Google News
BERITA SEBELUMNYA
« Prev Post
BERITA BERIKUTNYA
Next Post »