Siap Mundur dari Menko Maritim Investasi, Luhut Panjaitan Juga Siap Dipanggil KPK

BENTENGSUMBAR.COM - Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan mengaku siap mundur jika terbukti menerima duit dari bisnis PCR Covid-19.

Luhut Panjaitan juga siap dipanggil KPK usai dirinya bersama Menteri BUMN Erick Thohir dilaporkan ke KPK gara-gara isu bisnis PCR Covid-19.

Menurutnya, selama tidak merasa melakukan hal-hal yang salah, Luhut Panjaitan tidak akan takut.

“Siap aja (dipanggil KPK), kenapa sih nggak. Saya nggak ada yang saya takutin sepanjang saya tidak melakukan itu, ndak ada,” tegas Luhut Panjaitan dalam wawancara bersama TV CNN, Jumat, 12 November 2021.

“Apa yang saya lakukan? Wong saya tidak ada bisnis apa-apa dengan itu, dan memang dasarnya bisnis itu memang murni untuk kemanusiaan,” katanya lagi.

“Kalau saya terima duitnya saya resign, gampanglah gitu aja repot,” imbuh Luhut.

Luhut Panjaitan menegaskan tak mendapat untung sepeser pun.
Luhut Panjaitan menjelaskan bahwa dirinya memang memberikan sumbangan uang ke Genomik Solidaritas Indonesia (GSI).

Namun, dia menyebut bahwa sumbangan itu semata-mata tidak untuk mencari keuntungan, tapi untuk kemanusiaan.

“Kalau ke GSI itu saya naro duit memang, tapi tidak dalam konteks untuk ambil untung,” kata Luhut Panjaitan dalam wawancara bersama TV CNN, Jumat, 12 November 2021.

Luhut Panjaitan menyinggung terkait dirinya memberikan sumbangan ke 7 universitas di Tanah Air. Dari sumbangan-sumbangan itu, Luhut mengaku tak sepeser pun mendapat untung.

“Saya nyumbang di 7 universitas, ada di UI, di USU, di UGM, di mana itu, itu nyumbangan dari saya tuh, nggak ada untung, apa yang mau diuntung?” katanya.

“Wong saya terlibat ini, untung kita buat Maret-April-Juni tahun lalu, kalau nggak lebih parah lagi kemarin Juli itu,” jelasnya lagi.

Guna membuktikan ucapannya bahwa dia tak mengambil untung sedikit pun dari GSI itu, Luhut siap diaudit BPK.

Dia memastikan bahwa uang dari GSI itu juga tidak mengalir ke PT Tobako Sejahtera dan pemegang saham lainnya.

“Siap banget (diaudit) dari awal, tidak ada ke kantong saya satu peserpun. Untuk apa sih wong duit saya dari bisnis saya cukup hidup kok, saya nyumbang karena betul-betul kemanusiaan,” tegas Luhut Panjaitan dilansir detikcom.

Isu keterlibatan pejabat pemerintahan dalam bisnis PCR mencuat belakangan ini.

Isu tersebut bahkan sampai menyeret nama KPK, di mana ada dua menteri yang dilaporkan ke KPK terkait isu bisnis PCR ini, yakni Luhut dan Menteri BUMN Erick Thohir.

Sementara itu Luhut Panjaitan melalui juru bicaranya, Jodi Mahardi, mengakui terlibat bisnis PCR.

Jodi menjelaskan bahwa Luhut memang diajak oleh beberapa kelompok pengusaha membentuk Genomik Solidaritas Indonesia (GSI).

Jodi mengklaim keikutsertaan Luhut membentuk GSI dilakukan untuk membantu penyediaan tes COVID-19, bukan untuk mencari untung di masa pandemi.

GSI sendiri terbentuk di awal pandemi saat penyediaan tes COVID-19 jadi kendala besar di Indonesia.

“Terkait GSI, Jadi pada waktu itu, Pak Luhut diajak oleh teman-teman dari Grup Indika, Adaro, Northstar, yang memiliki inisiatif untuk membantu menyediakan test covid dengan kapasitas test yang besar,” jelas Jodi kepada wartawan, Senin (1/11).

“Karena hal ini dulu menjadi kendala pada masa-masa awal pandemi ini adalah salah satu kendala,” ungkapnya lagi.

Sama halnya dengan Luhut, Menteri BUMN Erick Thohir juga sudah memberikan klarifikasi melalui juru bicaranya. (Pojoksatu)

Silakan baca konten menarik lainnya dari BentengSumbar.com di Google News
BERITA SEBELUMNYA
« Prev Post
BERITA BERIKUTNYA
Next Post »