Faisal Basri: Larangan Ekspor Nikel RI Jadi Surga Buat China

BENTENGSUMBAR.COM - Ekonom Senior, Faisal Basri kembali buka suara berkenaan dengan dunia pertambangan. Salah satunya adalah terkait dengan larangan ekspor mineral mentah khususnya setop ekspor nikel.

Faisal Basri menyampaikan bahwa larangan ekspor nikel hanya menjadikan Indonesia sebagai surga untuk smelter nikel China yang ada di Indonesia. 

Alasannya karena harga nikel Indonesia yang ditawarkan ke China hanya seperempat dari harga normal nikel di dunia.

"Jadi sangat merugi Indonesia memanfaatkan sumber daya tambangnya untuk mendukung industrialisasi di China. Warga kita kelas 2, sedangkan warga kelas satunya adalah pengusaha China. Jadi nilai tambahnya memang terbentuk, tapi 90% nilai tambahnya larinya ke China," ujar Faisal, dilansir dari CNBC Indonesia pada Kamis, 30 Desember 2021.

Faisal Basri juga melihat, bahwa larangan ekspor nikel akan memunculkan riset-riset untuk mencari bahan baku alternatif. 

Misalnya seperti yang dilakukan oleh perusahaan Tesla. Karena adanya larangan ekspor nikel Indonesia, akhirnya Tesla menemukan alternatif baru, sehingga Tesla tidak lagi menggunakan baterai lithium berbasis nikel, melainkan berbasis biji besi.

"Riset-riset nya akhirnya menghasilkan ongkos yang lebih murah berbasis biji besi daripada nikel gara-gara Indonesia yang kepedean," tambahnya.

Menurutnya, teknologi akan terus berkembang dengan cepat sehingga setiap bahan baku akan muncul alternatifnya. 

Artinya, dengan Indonesia yang melarang ekspor tersebut, hal itu akan memunculkan alternatif-alternatif bahan mentah yang semakin banyak.

"Jadi kuncinya adalah kita menguasai teknologi, bagaimana kita mampu untuk meningkatkan nilai tambah buat kesejahteraan rakyat Indonesia," pungkas Faisal.

Seperti diketahui, dalam beberapa kesempatan Presiden RI Joko Widodo, berkali-kali menegaskan untuk menyetop ekspor nikel, bahan mentah bauksit dan mineral mentah lainnya.

Dengan ini, pemerintah terus mendorong program hilirisasi industri, sebagai cara meningkatkan nilai tambah di sektor industri dan daya saing perekonomian nasional. (*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari BentengSumbar.com di Google News
BERITA SEBELUMNYA
« Prev Post
BERITA BERIKUTNYA
Next Post »