Jawab China Usik Natuna, TNI AL: Satu Yard Pun Tak Akan Mundur, Meski Nyawa Jadi Taruhan

BENTENGSUMBAR.COM - Tentara Nasional Indonesia (TNI) AL menegaskan teritorial laut Indonesia tidak bisa ditawar-tawar lagi kendati nyawa menjadi taruhannya. Termasuk mempertahankan Laut Natuna Utara.

Melalui Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana Yudo Margono meminta prajuritnya untuk tetap mempertahankan wilayah Indonesia yang merongrong kedaulatan dan mengganggu kepentingan negara di laut Indonesia.

Terkait dengan Laut Natuna Utara, Laksamana Yudo Margono menegaskan tidak akan mundur sejengkalpun karena menyangkut kedaulatan dan kerhomatan bangsa.

"Satu yard pun kita tidak akan mundur, karena tidak ada tawar menawar untuk urusan yang menyangkut kehormatan dan kedaulatan bangsa. Prinsip ini harus kita pegang teguh selamanya, meskipun nyawa yang menjadi taruhannya," katanya Yudo Margono melalui kanal Youtube TNI AL seperti yang dikutip Indozone, Selasa (7/12/2021).

Menurutnya membangun kekuatan armada kapal perang yang tangguh harus dilakukan untuk menjaga keutuhan wilayah Indonesia khususnya di lautan.

"Armada kapal perang adalah sebuah keniscayaan. Kita akan membangun kekuatan armada yang mampu menjaga laut nusantara, dari Sabang sampai Merauke, kekuatan armada yang deru mesinnya terdengar di laut Mediterania, armada yang ular-ularnya berkibar di Laut Natuna Utara dan disetiap jengkal perairan Indonesia," sebutnya dalam pidato di Upacara Hari Armada RI Tahun 2021 di Koarmada II Surabaya.

Dia menegaskan sebagai prajurit Armada RI harus siap setiap saat dalam menjalankan amanat rakyat untuk menjaga lautan Nusantara.

"Bung Karno dalam pidatonya, bangsa indonesia tak bisa jadi bangsa yang kuat dan negara yang kuat jika tidak bisa menguasai samudera," jelas Yudo.

Dia menegaskan Armada RI harus dilengkapi dengan kapal perang yang mumpuni dan modern meski membutuhkan waktu serta biaya yang tidak sedikit.

Yudo juga meminta prajuritnya mencintai dan merawat kapal perang serta berlatih.

"Buktikan kepada rakyat Indonesia bahwa kalian layak menyandang predikat sebagai Kesatria perkasa di tengah Samudera," jelas Yudo.

Sebelumnya China dinilai telah berani mengambil langkah dengan mengusik kedaulatan Indonesia dengan perpintaan untuk menghentikan pengeboran minyak dan gas alam di wilayah maritim di Laut Natuna Utara.

Perairan laut itu juga diklaim oleh China sebagai wilayahnya lautnya di Laut China Selatan dianggap dengan Sembilan Garis Putus-putus atau Nine Dash Line.

Permintaan ini belum pernah terjadi sebelumnya hingga mengakibatkan meningkatkan ketegangan atas sumber daya alam antara kedua negara di wilayah strategis dan ekonomi global yang saat ini sedang bergejolak.

Satu surat dari diplomat China kepada kementerian luar negeri Indonesia dengan jelas mengatakan kepada Indonesia untuk menghentikan pengeboran minyak lepas pantainya di Laut China Selatan.

Muhammad Farhan, seorang anggota DPR RI dimintai arahan terkait dengan surat dari diplomat itu dengan tegas menolak aktivitas pengeboran minyak lepas pantai.

"Jawaban kami sangat tegas, bahwa kami tidak akan menghentikan pengeboran karena itu adalah hak kedaulatan kami," kata Farhan seperti yang dilansir dari Reuters, Kamis (2/11/2021). (Indozone)

Silakan baca konten menarik lainnya dari BentengSumbar.com di Google News
BERITA SEBELUMNYA
« Prev Post
BERITA BERIKUTNYA
Next Post »