Ini Alasan Ubedilah Badrun Laporkan Gibran dan Kaesang ke KPK Atas Dugaan KKN

BENTENGSUMBAR.COM - Dosen Universitas Negeri Jakarta (UNJ), Ubedilah Badrun resmi melaporkan dua putra Presiden Jokowi, yaitu Gibran Rakabuming Raka dan Kaesang Pangarep ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pada Senin, 10 Januari 2022.

Ubedilah Badrun melaporkan dua anak Gibran Rakabuming Raka dan Kaesang Pangarep atas dugaan tindak pidana korupsi dan atau Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU) yang berkaitan dengan dugaan relasi bisnis anak presiden dengan grup bisnis tersangka pembakaran hutan.

Menurut Ubedilah Badrun, pola-pola korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN), yang juga diduga melibatkan dua anak Presiden Jokowi, harus segera diakhiri di Indonesia.

Pasalnya, Aktivis '98 itu mengungkapkan KKN bertentangan dengan tujuan negara dan semangat reformasi.

Tak hanya itu, Ubedilah Badrun mengatakan pola-pola KKN tersebut perlu segera diakhiri bila Indonesia ingin menjadi negara yang maju.

Hal itu diungkapkan oleh Ubedilah Badrun dalam sebuah video yang diunggah di kanal YouTube Hersubeno Point pada Minggu, 10 Januari 2022.

"Bertentangan dengan tujuan negara, bertentangan dengan spirit reformasi '98 dan kita melihat harus diakhiri pola-pola seperti kalo negara mau maju," kata Ubedilah Badrun, dilansir dari Seputartangsel.

Menurutnya, dilaporkannya Gibran Rakabuming Raka dan Kaesang Pangarep berawal dari PT SM yang dituntut oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) sebesar 7,9 triliun atas dugaan kasus pembakaran hutan.

Namun, pada tahun 2019, Mahkamah Agung (MA) hanya mengabulkan tuntutan denda dari KLHK dengan nilai 78,5 miliar dari semula 7,9 triliun.

Selain itu, dua anak Presiden Jokowi dan anak dari petinggi PT SM berinisial AP mendapatkan suntikan dana dari perusahaan yang berafiliasi dengan PT SM tersebut.

Tidak main-main, Ubedilah Badrun mengungkapkan, suntikan dana itu mencapai angka 99,3 miliar.

"Dua anak anak presiden dan satu anak petinggi PT SM itu mendapatkan kucuran dana penyertaan dari sebuah perusahaan. Itu pertama kali dikasih 71 miliar, kedua 28,5 miliar. Totalnya sekitar 99,3 miliar," ungkapnya.

Lebih lanjut, dia pun mengaku heran karena dua anak Presiden Jokowi yang bisnisnya tidak terlalu maju bisa mendapatkan kucuran dana yang besar tersebut.

Bahkan, Dosen UNJ itu tak habis pikir karena salah satu putra Jokowi, yaitu Kaesang Pangarep sampai dapat membeli saham senilai 92 miliar. (*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari BentengSumbar.com di Google News
BERITA SEBELUMNYA
« Prev Post
BERITA BERIKUTNYA
Next Post »