Fahd A Rafiq: Indonesia Harus Perkuat Trade Diplomasi Perdagangan dan Ekonomi

BENTENGSUMBAR.COM - Indonesia adalah negara kaya, subur yang luar biasa dengan kelimpahan air dan sinar matahari, salah satu syarat untuk tumbuh kembangnya kelapa sawit adalah dengan dua hal diatas. 

Kelapa sawit merupakan komuditi ekspor terbesar Indonesia. Nusantara merupakan negara ekportir kelapa sawit terbesar di dunia. Menurut data Kementerian Pertanian (Kementan), total nilai ekspor kelapa sawit dari Indonesia mencapai US$17,36 miliar pada tahun 2020. 

Sebagai Pemuda Fahd El Fouz A Rafiq bukan hanya membahas kelapa sawitnya saja, akan tetapi ketahanan Nasionalisme Bangsa dan Negara khususnya bidang Perekonomian, perdagangan dan pertanian. 

"Sebelum ada kelapa sawit, dunia lebih dahulu ada Minyak jagung, minyak bunga matahari yang menguasai hegemoni pangan di dunia saat ini, dengan adanya kelapa sawit Indonesia, dunia gemetar dan merasa terancam," kata Fahd A Rafiq pada Rabu (30/3) dikantor DPP Bapera, Jakarta.

Sehingga munculah gerakan pencitraan kelapa sawit yang MASIF diseluruh dunia, tidak sehatlah, kolestrolah bahkan kelapa sawit sudah di doktrin di negara Eropa sejak masih dini bahwa kelapa sawit tidak baik untuk kesehatan manusia.

Sejak Indonesia miring ke Tiongkok terutama kebijakan ekonomi, maka cara menekan Indonesia adalah dengan menekan kelapa sawit.

Masuknya kelapa sawit dalam perdagangan Internasional bisa menjadi ancaman yang sangat serius.

Kabid Ormas DPP Golkar tersebut menyarankan Indonesia kebijakan luar negeri nya harus faham "How the world work" dan Indonesia jangan mau jadi mainan negara negara hegemony.

Ratusan bisnis turunan kelapa sawit dicitrakan berbahaya dan propoganda itu sangat MASIF. Gerakan pencitraan negatif kelapa sawit dilakukan diseluruh dunia, ini adalah penggembosan perekonomian Indonesia secara terang terangan, tegas Ketum KNPI periode 2015-2018 ini. 

Indonesia hari ini dihimpit di tengah itu karena trade diplomasi. Fahd A Rafiq mengusulkan diplomasi perdagangan Indonesia harus diperkuat. Dalam politik Internasional kondisi yang seperti ini, Indonesia harus berdamai dulu dengan hegemoni sebagai bagian dari strategi diplomasi. 

"Indonesia harus lebih dekat lagi dengan WTO dan harus sangat akrab  bahasa orang biasa ya di baik baikinlah, kemudian lakukan trade Diplomasi untuk sawit," usulnya.

Perlu diketahui bersama hutan tanaman industri itu ya kelapa sawit, yang menjadi ekspor terbesar Indonesia. Jadi ya sengaja sawit itu dicitrakan merusak dunia, jadi dibakarlah. 

Kebakaran hutan tahun 2019 secara masif itu adalah pencitraan buruk atas kelapa sawit, hal itu adalah sabotase, karena sekali lagi ekspor Indonesia untuk kelapa sawit berbahaya dan tidak bisa dibiarkan oleh para pemain lama.

Sebagai Pemuda yang S2 nya ambil jurusan ekonomi ini, ingin Indonesia agar kuat dan mampu mengatasi cobaan ini, memperkuat perekonomian nasional dengan kelapa sawit yang mana Ketua Dewan Pembina Barisan Pemuda Nusantara adalah Bapak Airlangga Hartarto (Menko perekonomian RI). Sebagai pemuda ide dan gagasannya sangat dibutuhkan untuk kemaslahatan bangsa dan negara. 

"Penggembosan kelapa sawit sudah sampai iklan di televisi Indonesia, minyak bunga matahari, minyak goreng bisa diminum, padahal sejatinya ingin menghancurkan ekspor Indonesia sebagai negara eksportir kelapa sawit terbesar di dunia," tutupnya. (ASW)

Silakan baca konten menarik lainnya dari BentengSumbar.com di Google News
BERITA SEBELUMNYA
« Prev Post
BERITA BERIKUTNYA
Next Post »