Sebelum Dipenggal, Penjahit Pendukung Penghina Nabi Muhammad Sempat Minta Perlindungan Polisi

BENTENGSUMBAR.COM – Kanhaiya Lal (47), penjahit Hindu tewas dipenggal oleh dua pria Muslim di Udaipur, Negara Bagian Rajasthan, India utara, sempat meminta perlindungan polisi beberapa hari sebelum dia dibunuh.

Lal mengatakan dia mendapat ancaman pembunuhan dari komunitas Muslim atas komentar dukungannya bagi politikus Partai Bharatiya Janata (BJP) Nupur Sharma, yang membuat komentar kontroversial tentang Nabi Muhammad bulan lalu.

Diwartakan Swarajya, pada 11 Juni, Kanhaiya Lal ditangkap oleh polisi setempat atas tuduhan bahwa ia telah memposting di media sosial untuk menyatakan dukungan kepada Nupur Sharma. Dia ditangkap setelah dilaporkan oleh tetangganya Nazim.

Lal kemudian dibebaskan dengan jaminan setelah dia memberi tahu polisi bahwa dia tidak tahu cara mengoperasikan ponsel dan komentar itu kemungkinan telah dibagikan oleh anaknya secara tidak sengaja saat bermain video game.

Pada 15 Juni, dia telah menulis pengaduan kepada polisi bahwa dia menerima telepon ancaman.

Dalam pengaduannya, Lal mengatakan bahwa Nazim, bersama dengan lima orang lainnya, telah memeriksa tokonya selama 2-3 hari terakhir dan tidak mengizinkannya untuk membukanya.

Dalam pengaduannya, Kanhaiya juga mengatakan bahwa Nazim dan kawan-kawan menyebarkan foto dan namanya di berbagai grup WhatsApp Muslim dengan ancaman akan dibunuh di mana pun dia terlihat di jalan atau jika dia membuka tokonya.

Kanhaiya Lal dibunuh secara brutal di tokonya pada Selasa (28/6/2022).
Para penyerang, yang kemudian mengidentifikasi diri mereka dalam video lain sebagai Mohammad Riyaz Akhtari dan Ghouse Mohammad, memasuki toko Lal di Dhan Mandi dengan menyamar sebagai pelanggan.

Saat penjahit melakukan pengukuran, Akhtari menyerangnya dengan golok, hampir memotong lehernya. Pria lain merekam pembunuhan brutal itu dengan ponselnya.

Orang-orang itu melarikan diri dari tempat kejadian dan kemudian mengunggah klip pemenggalan di media sosial. 

Dalam video lain, para penyerang menyombong tentang "pemenggalan" itu, dan mengeluarkan ancaman pembunuhan kepada Perdana Menteri Narendra Modi dan juru bicara BJP yang sudah dipecat, Nupur Sharma.

Dalam rekaman video lain pada 17 Juni, sebelas hari sebelum dia memenggal Lal, Akhtari telah menyatakan bahwa dia akan melakukan tindakan tersebut, dan mendesak orang lain untuk mengikuti jejaknya begitu dia melakukan pembunuhan pertama.

Menurut sumber polisi setempat, Akhtari bekerja di masjid setempat dan penyerang lainnya mengelola toko kelontong. 

Dia meminta mendesak anggota masyarakat lainnya untuk melanjutkan serangan serupa.

Sumber: Okezone

Silakan baca konten menarik lainnya dari BentengSumbar.com di Google News
BERITA SEBELUMNYA
« Prev Post
BERITA BERIKUTNYA
Next Post »