"Gubernur Tak Dapat Menaklukan Harga Cabai"

BENTENGSUMBAR.COM - Terus mahalnya harga cabai cabai merah di Kota Padang membuat warga Kota Padang kesulitan dalam pemenuhan kebutuhan akan cabai. 

Tak hanya, ibu rumah tangga, rumah makan Padang pun menghilangkan menu sambal cabai merah dalam setiap hidangannya. 

Kenapa tidak, hingga saat ini harga cabai merah di Kota Padang telah mencapai harga Rp125 ribu per kilogram.

Walau operasi pasar telah dilakukan Pemko Padang, tetapi tidak dapat membuat harga cabai merah kembali normal. 

Selain itu, Gubernur Sumatera Barat (Sumbar) Mahyeldi Ansharullah telah melakukan sidak ke Pasar Raya Padang untuk memantau komoditi cabai yang harganya terus melonjak.

Tetapi hasilnya tetap nihil. Operasi pasar, dan kunjungan orang no 1 di Sumatera Barat ini tidak dapat meluluhkan harga cabai merah di pasaran.

Hesti salah seorang ibu rumah tangga, berharap, operasi pasar dan sidak pejabat daerah ke pasar dapat membuat harga kembali normal.

"Kunjungan mereka sia-sia. Gubernur tak dapat menaklukan harga cabai," ucapnya, Rabu (5/7)

Pengamat politik dari Unand yang lain Doni Hendrik, M.SOC,SC., menjelaskan stabilitas harga pangan dapat menentukan elektabilitas kepada daerah.

"Bagaimanapun, dapat menjaga stabilitas harga pangan dapat meningkatkan elektabilitas dari kepala daerah di pemilu yang akan datang. Apalagi partai oposisi akan menjadikannya celah bermanuver dan mengambil simpati masyarakat dalam merebut perolehan suara," ucapnya.

Doni Hendrik, M.SOC,SC., menjelaskan, dengan mencari celah lemahnya pemerintah dalam hal ini mahalnya kebutuhan pangan menjadi bahan kritikan yang tajam, sehingga masyarakat menarih simpatik kepada oposisi. 

"Jika posisi harga pangan tidak dapat terkendalikan oleh partai penguasa, tentu akan mengancam partai tersebut," tambahnya.

Tetapi, Doni Hendrik, M.SOC,SC., menyangsikan, pemilu 2024 masih jauh, dan masih ada upaya pemerintah dan partai penguasa untuk memperbaiki keadaan.

"Untuk di jadikan patokan mahalnya kebutuhan cabai sebagai bahan politik 2024 tentu tidak bisa.  Pemerintah atau partai penguasa harus bisa memperbaiki keadaan dengan cepat. Tetapi, jika terus berlanjut hingga pemilu yang akan datang, sah-sah saja partai oposisi memanfaatkan keadaan dengan menjelaskan partai penguasa tidak bisa menstabilkan harga kebutuhan pangan," tutupnya. (Edg)

Editor: Zamri Yahya, SHI

Silakan baca konten menarik lainnya dari BentengSumbar.com di Google News
BERITA SEBELUMNYA
« Prev Post
BERITA BERIKUTNYA
Next Post »