Alasan PDIP Ingin Pilpres Hanya 2 Poros: Hemat Anggaran dan Posisi Pemerintahan Jelas

BENTENGSUMBAR.COM - Anggota DPR Fraksi PDI Perjuangan Andreas Hugo Pareira mendukung pernyataan Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto bahwa Pilpres 2024 cukup dua pasang calon. Andreas memaparkan sejumlah alasan.

Pertama akan menghemat anggaran. Calon presiden dan calon wakil presiden harus mengantongi 50 persen untuk menang Pilpres. Bila hanya dua pasang calon maka pemilu hanya berlangsung satu putaran.

"Sehingga ini juga akan lebih mengefisienkan pembiayaan demokrasi kita dari segi finansial maupun dari segi waktu. Anggaran pilpres untuk putaran ke-2 bisa dihemat, begitupun bangsa ini bisa lebih berkonsentrasi untuk bekerja menghadapi berbagai tantangan-tantangan lain yang tidak kalah pentingnya," ujar Andreas dalam keterangannya, Jumat (26/8).

Dari segi politik, akan memudahkan pembentukan posisi pemerintah. Koalisi yang menang menjadi pendukung pemerintah. Sedangkan yang kalah berada di luar pemerintahan.

"Kalau lebih dari dua pasangan akan menimbulkan perombakan positioning yang menghadapi putaran kedua, yang tentunya akan berakibat pada kerekatan relasi proses politik ke depan," ujar Andreas.

"Namun tentu ini semua sangat tergantung pada proses dialog dan deal politik elite yang akan berlangsung dalam massa pra pendaftaran capres-cawapres," sambung anggota Komisi X DPR RI ini.

Sementara, kekhawatiran akan terjadi polarisasi tidak tergantung jumlah pasangan calon. Perlu kesadaran para tokoh tidak menggunakan politik identitas yang membahayakan persatuan.

Andreas mencontohkan Pilkada DKI Jakarta 2017 awalnya tiga pasang calon. Tetapi menjadi runcing ketika putaran kedua.

"Kasus Pilkada DKI 2017 justru terjadi berawal dari tiga pasangan Cagub/Cawagub yang bertarung di putaran pertama dan semakin meruncing justru pada putaran ke-2," katanya.

Sebelumnya, Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto mengatakan PDIP siap menghadapi Pilpres berapa pun jumlah pasangan calon. Meski demikian, Hasto menilai jumlah paslon ideal adalah dua paslon.

"Indonesia memerlukan pelaksanaan Pilpres yang demokratis, cepat, kredible, dan bagaimana memastikan hanya berlangsung satu putaran. Pasangan ini bisa terwujud apabila dilakukan langkah konsolidasi dan mendorong kerjasama parpol di depan, sehingga mengarah pada dua paslon. Ini yang ideal berdasarkan konteks saat ini, meski PDI Perjuangan siap bertanding dengan 2 atau 3 paslon,” kata Hasto dalam keterangannya, Kamis (25/8/2022).

Sumber: Merdeka

Silakan baca konten menarik lainnya dari BentengSumbar.com di Google News
BERITA SEBELUMNYA
« Prev Post
BERITA BERIKUTNYA
Next Post »