BENTENGSUMBAR.COM - Pernyataan anggota Komisi I DPR RI, Effendi Simbolon, memicu kegaduhan di masyarakat. Khususnya para anggota TNI yang disebut Effendi Simbolon sebagai "gerombolan" saat melakukan Rapat Dengan Pendapat (RDP) yang Kementerian Pertahanan dan Panglima TNI pada Senin lalu (5/9).
Sejumlah pihak pun menyesalkan ada pernyataan tendensius yang muncul dari seorang anggota dewan yang terhormat.
Komandan Kodim 0716/Demak, Letkol (Czi) Pribadi Setya Pratomo, menilai pernyataan Effendi Simbolon yang menyebut TNI layaknya gerombolan, selayaknya tidak keluar dari mulut seorang anggota DPR RI.
Menurut Dandim, pernyataan menyudutkan Effendi Simbolon terhadap TNI bukan menyejukkan kehidupan berbangsa dan bernegara saat ini.
Pernyataan tersebut malah menimbulkan polemik dan kontra produktif dengan program-program Pemerintah dalam ketahanan nasional.
"Tak hanya menyebut TNI seperti gerombolan, saudara Effendi Simbolon juga menyebut di dalam tubuh TNI terjadi pembangkangan dan disharmoni. Bahkan kami nilai, dia sangat merendahkan para pimpinan TNI, khususnya TNI AD dengan pernyataan seolah-olah pimpinan TNI AD tidak menghargai institusi legislatif, DPR RI," ujar Dandim Pribadi Setya, dikutip Kantor Berita RMOLJateng, Selasa (13/9).
"Silakan melihat rekam jejak kejadiannya melalui media sosial secara utuh, kami kira masyarakat dapat menilai secara bijak, apakah ujaran seperti itu yang diharapkan keluar dari lidah seorang wakil rakyat yang terhormat. Kami yakin masih banyak anggota DPR, khususnya Komisi 1 yang lebih bijak daripada Saudara Effendi Simbolon," imbuhnya.
Pernyataan anggota Komisi I DPR RI, Effendi Simbolon menyebut TNI layaknya gerombolan, membuat banyak pihak geram.
Pasalnya pernyataan menyudutkan TNI dengan mengatakan kelakuan TNI lebih-lebih dari organisasi masyarakat atau ormas ini melukai seluruh keluarga besar TNI dan berbagai komponen bangsa lainnya.
"Kalau memang dikatakan kami tidak solid, tidak mungkin TNI dan Polri akan dapat membantu percepatan pencapaian target pemerintah dalam mengatasi berbagai krisis. Tidak mungkin sebuah institusi yang dikatakan sebagai gerombolan akan siap sedia yang pertama dan tercepat digerakkan dalam menghadapi kedaruratan dengan dukungan awal yang minim," tegas Dandim.
Dandim menambahkan, sebagai prajurit penerus perjuangan Jenderal Besar Sudirman, TNI berpegang teguh kepada pesan Bapak TNI tersebut.
"Beliau berpesan, pelihara TNI, pelihara angkatan perang kita, jangan sampai TNI dikuasai oleh partai politik manapun juga. Ingatlah, bahwa prajurit kami bukan prajurit sewaan, bukan prajurit yang mudah dibelokkan haluannya, kami masuk dalam tentara, karena keinsyafan jiwa dan sedia berkorban bagi bangsa dan negara," pungkas Dandim Demak.
Sumber: RMOL
Silakan baca konten menarik lainnya dari BentengSumbar.com di Google News
BERITA SEBELUMNYA
« Prev Post
« Prev Post
BERITA BERIKUTNYA
Next Post »
Next Post »