Alam Semesta Bersaksi Atas Kondisi Terkini Jakarta 5 Tahun Ditangan Anies Baswedan

BENTENGSUMBAR.COM - Sekarang Jakarta dilanda banjir hebat, ini juga merupakan pembiaran yang disengaja meski sebenarnya dan seharusnya bisa dihandle atau ditangani dengan baik jika ada kemauan, permasalahannya ialah tidak mau karena alasan klise dari kinerja buruk sang gubernur.

Demikian diungkapkan Samuel F. Silaen, Direktur Eksekutif Lembaga Kajian Studi Masyarakat dan Negara (Laksamana) di Jakarta, Jumat, 7 Oktober 2022.

"Seperti halnya ungkapan ketua umum Nasdem Surya Paloh yang menyampaikan pesan bahwasanya alam semesta berkehendak, terkait dengan dukungan bakal calon presiden 2024, "sindir Samuel F. Silaen.

Jawaban nyata dan tidak pakai lama-lama, kini Tuhan langsung bersaksi dengan caranya sendiri.

"Kadang manusia mudah berkata- kata manis dan gurih didengar. Sama seperti sosok bakal calon presiden usungan partai Nasdem yang terkenal dengan retorika alias tata bahasa yang memukau pendengar namun miskin tindakan dan cenderung ngibul," celetuk Silaen

Dikatakannya, pemimpin harusnya berpikir komprehensif dan terpadu bukan hanya pencitraan tok. 

"Sulit dibayangkan apa yang terjadi di masa yang akan kalau model pemimpin demikian terus menerus disodorkan kepada rakyat untuk dipilih seolah olah tidak ada lagi calon pemimpin bangsa yang berkarakter unggul," ucap Silaen.

Sebenarnya persoalan yang paling mendasar yang dihadapi Jakarta adalah banjir, kemacetan, air bersih, sanitasi dan kesehatan, pendidikan serta keberagaman. 

"Sehingga "parameter" keberhasilan mengelola Jakarta sebagai barometer Indonesia adalah dengan memberi solusi atas persoalan tersebut," jelas Silaen.

"Alam semesta merupakan karya Tuhan maha pencipta yang harus dikelola secara professional dan berkeadilan sosial. Supaya negeri ini maju dan berkembang seperti negara maju pada umumnya. Rakyat makmur dan sejahtera bersama, "tutur Silaen.

Jadi baru diperiode saat ini pemahaman pengendalian banjir terjebak dengan istilah "normalisasi" dan "naturalisasi". 

Sehingga pengendalian banjir Jakarta tidak tertangani dengan tindakan progresif. 

"Oleh karena itu dengan fakta baru terjadi 2 kali intensitas hujan yang tinggi Jakarta telah "surplus air", maka jelang memasuki bulan Desember-Januari (curah hujan paling tinggi) saya hanya bisa menghimbau warga Jakarta harus lebih antisipatif dan waspada, "saran Silaen.

"Dan pesan saya kepada siapapun nanti yang akan dipercaya menjadi Pj. Gubernur DKI Jakarta harus siap kerja ekstra menangani program pengendalian banjir sebagai skala "sangat prioritas" sebagai kompensasi 5 tahun terakhir tidak diurus secara optimal," tutup Silaen. (*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari BentengSumbar.com di Google News
BERITA SEBELUMNYA
« Prev Post
BERITA BERIKUTNYA
Next Post »