Anies Pilih AHY Jadi Cawapres, PKS Menolak Mentah-mentah Tawaran Kursi Menteri dari Istana

BENTENGSUMBAR.COM - Suasana santai dibalut keceriaan tampak dalam pertemuan Koalisi Perubahan. Koalisi yang beranggotakan NasDem, Demokrat dan PKS.

Di pinggir kolam renang dengan jendela besar terbuka, koalisi pendukung Capres Anies Baswedan ini membahas berbagai hal. Salah satunya, sosok calon wakil presiden, yang akan diduetkan dengan Anies.

Hadir Willy Aditya (NasDem), Teuku Riefky Harsya (Demokrat), dan Sohibul Iman (PKS), sebagai pimpinan rombongan tim kecil dari parpol masing-masing.

Di tengah obrolan santai tersebut, salah seorang peserta rapat nyeletuk. PKS ditawari dua kursi menteri oleh Istana. Seorang politikus membocorkan isi rapat tersebut. PKS menolak mentah-mentah tawaran kursi menteri dari Istana itu.

"PKS menolak," kata sumber ini.

Kursi NasDem Mau Diganti

Melihat adanya godaan tersebut, karena itu, dalam pertemuan yang juga dihadiri Sudirman Said bersepakat, Koalisi Perubahan perlu perkuat parlemen.

Kata sumber ini, tidak bisa cawapres Anies Baswedan dari luar non parpol. Bisa memicu resisten partai politik. Sehingga muncul dua calon yakni Ahmad Heryawan (Aher) dari PKS dan Agus Harimurti Yudhoyoho (AHY) dari Demokrat.

Muzzammil tak menjawab pesan singkat yang dikirim merdeka.com saat dikonfirmasi tentang tawaran dua kursi menteri dari Istana.

Ketum NasDem, Surya Paloh menjawab diplomatis saat ditanya PKS dapat tawaran kursi menteri. Kabarnya kursi tersebut jatah dari NasDem.

Surya Paloh Terserah Jokowi

Menurut Surya, reshuffle kabinet adalah hak prerogatif dari Presiden Jokowi. 

"Apa saja kebijakan yang dianggap tepat oleh presiden ya kita akan pasti menghormati," kata Paloh di Wisma Nusantara, Rabu (26/10).

Juru Bicara PKS Muhammad Kholid mengakui, mendengar kabar ada perwakilan PKS ke Istana bertemu dengan Presiden Joko Widodo. 

Namun Kholid mengatakan, membuka komunikasi dengan pemerintah sebagai partai oposisi merupakan hal yang biasa.

"Kalau kami dengar memang ada komunikasi," ujar Kholid dalam diskusi yang digelar Lembaga Survei KedaiKopi di Jakarta, Minggu (23/10).

Kholid mengatakan, tawaran dari Jokowi agar PKS bergabung dengan kabinet merupakan hal yang biasa. Sejak periode pertama Jokowi, PKS telah ditawari kursi kabinet.

"Coba bayangkan kalau PKS juga bergabung, lalu siapa yang menjadi kekuatan oposisi?" imbuh Kholid.

Sementara itu, Willy mengakui, pertemuan Sabtu tersebut dalam rangka mencari kriteria cawapres untuk Anies Baswedan. 

"Ada beberapa hal penting yang dibahas dalam pertemuan tersebut, seperti kriteria pasangan bakal calon wakil presiden yang cocok mendampingin Anies Rasyid Baswedan," ujar Willy.

Sebelum menentukan siapa calon terbaik yang paling tepat, lanjut Willy, dibuat terlebih dahulu kriteria dan mekanisme penentuan pasangan calon presiden-calon wakil presiden.

Sehingga dalam proses pengambilan keputusan nanti, ketiga pihak sama-sama satu tujuan dan langkah.

"Dalam penentuan bakal cawapres, setiap partai berhak mengajukan nama-nama baik nama dari internal partai maupun eksternal yang bukan anggota partai," ungkap Willy.

Pertemuan Koalisi Perubahan berlanjut. Giliran di kediaman pribadi Anies Baswedan, Selasa (25/10). Rupanya, sebelum tim kecil datang, Politikus Demokrat Benny K Harman sempat bicara empat mata dengan Anies.

Sudah 95 Persen

Sumber kami membocorkan, Anies mengakui tak mungkin mengambil cawapres dari PKS. Karena dinamika politik yang terjadi saat ini. 

"Nanti saya dianggap terlalu kanan," kata Anies kepada Benny ditirukan sumber.

Koalisi ini sepakat bahwa tujuannya adalah harus menang di Pemilu 2024. Oleh sebab itu dibutuhkan konfigurasi yang tepat dalam menentukan Cawapres.

"Saat ini yang sangat mungkin dengan teori kemenangan itu adalah AHY," ujar Anies lagi kepada Benny ditirukan sumber.

Benny Harman belum bisa dikonfirmasi terkait perbincangannya dengan Anies Baswedan kemarin.

Sumber ini membeberkan, dalam sejumlah lembaga survei menyatakan bahwa Demokrat adalah parpol tertinggi di antara NasDem dan PKS.

Sementara jumlah kursi di DPR sekarang, Demokrat lebih banyak ketimbang PKS.

Karena itulah, peluang AHY menjadi Cawapres Anies kian besar. Menurut politikus ini lagi, bulan depan Koalisi Perubahan berencana melakukan deklarasi. 

"Sudah 95 persen Anies-AHY. Mudah-mudahan berjalan lancar," sumber ini.

Namun deklarasi itu belum tentu langsung mengumumkan capres dan cawapres. Bisa jadi hanya sekadar koalisi parpol, atau koalisi dan capresnya. Tapi tak ditutup kemungkinan deklarasi sekaligus perkenalkan capres dan cawapres.

AHY Menyusul ke Rumah Anies

Di rumah Anies Baswedan, AHY menyusul belakangan. 15 Menit sebelum acara tersebut bubar. AHY ikut berembuk. 

Tak cuma itu, bahkan AHY dan Anies sempat bicara empat mata. Momen tersebut diabadikan di akun Instagram keduanya.

Dalam pertemuan dihadiri dari NasDem, Ketua DPP Sugeng Suparwoto dan Ketua DPP Willy Aditya. Perwakilan Demokrat, Waketum Benny K Harman dan Iftitah. Perwakilan PKS, Wakil Ketua Majelis Syuro Sohibul Iman, Ketua DPP Pipin Sofian, dan Juru Bicara PKS Muhammad Kholid. Sementara Anies Baswedan turut ditemani Sudirman Said.

Menurut Willy, kehadiran AHY bukan sengaja karena telah ditentukan siapa calon wakil presidennya. Katanya, AHY tidak menyampaikan secara langsung keinginan menjadi cawapres dari Anies.

"Ya Demokrat Pak Benny K Harman yang menyampaikan, Mas AHY datangnya agak telat sudah mau selesai, 15 menit terakhir Mas AHY datang," jelas Willy.

Dalam pertemuan memang berlangsung alot dan dinamis. Karena masing-masing partai punya pandangan terkait cawapres. 

Demokrat tetap ingin mengusung AHY, PKS mengusulkan Ahmad Heryawan, sementara NasDem menyerahkan sepenuhnya kepada Anies.

"Pembahasan terjadi secara dinamis dan alot karena NasDem menyerahkan pada Capres dan PKS mengusulkan Ahmad Heryawan dan Partai Demokrat menawarkan AHY," jelas Willy.

Sumber: Merdeka.com

Silakan baca konten menarik lainnya dari BentengSumbar.com di Google News
BERITA SEBELUMNYA
« Prev Post
BERITA BERIKUTNYA
Next Post »