Kongres Askab PSSI Tui Polemik, Ini Kata Ketua DPD LSM Forbindo Sumbar

BENTENGSUMBAR.COM - Kongres Asosiasi Kabupaten Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (Askab PSSI) Kabupaten Pasbar yang dijadwalkan Rabu, 12 Oktober 2022 menuai polemik. 

Pasalnya, pemilihan ketua diduga di kondisikan serta proses atau tahapan pemilihan dinilai adanya hal-hal yang tidak normal dan tidak sesuai dengan statuta PSSI.

“Tahapan Pelaksanaan Kongres ASKAB PSSI Pasbar 2022 harus direvisi lagi. Karena kami menilai prosesnya telah dicederai oleh sejumlah oknum Pengurus KONI Pasbar dan sejumlah panitia, termasuk tim verifikasi,” kata Ketua DPD LSM Forum Peduli Bangsa Indonesia (Forbindo) Sumbar, Ahmad Husen kepada wartawan, Rabu, 12 Oktober 2022.

Menurut dia, adapun bukti kuat mereka melakuan persekongkolan tersebut yakni kejadian terjadi beberapa hari lalu. Dalam peristiwa senyap itu terdapat salah satu calon Erianto mengumpulkan kubu sepak bola,voter atau pemilih di sebuah rumah makan tertentu. Sejumlah peserta yang hadir itu difalisitasi untuk memilih calon tertentu dengan cara mengkondisikan surat dukungan, sebagai salah satu syarat dukungan.

Sebenarnya, walaupun hal itu normal, namun dalam statuta PSSI sudah melanggar, ditambah lagi adanya dugaan permainan uang dari salah satu calon tertentu tersebut. Tentu bentuk intervensi itu menyalahi statuta, apalagi ada disinyalir politik uang. Artinya hal itu tidak fair play dalam pemilihan ketua.

Seharusnya, agar penyelenggaraan kegiatan kongres itu lebih maksimal hasilnya, maka mereka yang ikut dalam kepengurusan KONI Pasbar, termasuk panitia tidak mengikuti pertemuan itu.

“Kalau alasannya pada awalnya tidak mengetahui ada rencana pengkondisian salah satu calon, ya silahkan walk out. Sehingga tidak ada menodai kegiatan kongres nantinya,” tegas Husen.

Ketua Komite Pemilihan Kongres ASKAB PSSI Pasbar Robiyanto mengatakan, persoalan adanya dugaan persekongkolan untuk menjadi calon ketua itu tidak diketahuinya. Namun orang yang ikut dalam pertemuan itu telah dipanggil dan langsung ditanggapi dengan cara meminta klarifikasi terhadap mereka.

“Sebenarnya kami sudah membahas potensi permasalahan ini. Bahkan mereka yang ikut dalam pertemuan itu sudah kami panggil sebanyak empat orang. Tapi saya sedang di Padang, nantilah saya jelaskan di Simpang Empat agar lebih rinci,” kata Robiyanto yang juga Pj Wali Nagari Koto Baru ini melalui via selulernya.

Sementara, Komite Banding (KP) Kongres Askab PSSI Pasbar Syafrinaldi mengaku sudah ada masuk laporan lisan terkait adanya permasalahan kongres itu. Diketahui memang ada pengurus KONI Pasbar dan panitia yang hadir dalam pertemuan di salah satu rumah makan. 

Awalnya mereka memang ada di undang oleh salah satu bakal calon ketua, untuk melakukan pertemuan. Selanjutnya, kehadiran mereka dalam pertemua itu sebagai pengurus klub dan pengurus cabang olah raga.

Kegiatan itu sebanarnya, kata Syafrinaldi yang pernah menjabat sebagai Ketua Komisi Pemilihan Umum Pasbar ini, bahwa kegiatan mereka itu sah-sah saja setelah dikoordinasikan dengan Askab PSSI Pasbar. 

“Kemudian mestinya kalau ada yang keberatan terkait kongeres itu, maka langkah yang dilakukan adalah membuat laporan ke komite banding. Tapi kalau tidak ada yang banding, tentu tahapan pelaksanaan kongres berlanjut,” kata Syafrinaldi.

Sekretaris KONI Pasbar Iwan Suhandri ketika dikonfirmasi Padang Ekspres di Simpang Empat, baru-baru ini juga mengetahui adanya ria-riak terkait kongres ini. 

Bahkan mereka yang ikut terlibat dalam pertemuan itu sudah dipanggil oleh pihak yang berkompeten. Mereka juga sudah membuat surat pengunduran diri.

Terpisah, Plt Ketua Asosiasi PSSI Pasbar, Erwin Syofian mengatakan, kegiatan Kongres Biasa ASKAB PSSI yang awalnya dijadwalkan pada Rabu (12/10) terpaksa ditunda. Karena dirinya sebagai pelaksana ketua dalam keadaan sakit. 

Namun persoalan adanya pertemuan yang dinilai ada persekongkolan yang dilakukan oleh salah satu calon ketua, dirinya tidak bisa berkomentar banyak. Karena tidak fair mengomentari terkait hal itu, apalagi ketika pertemuan itu dirinya juga tidak hadir.

“Namun sepanjang ada pihak tertentu yang ikut mensosialisasikan program kegiatan PSSI itu sebenarnya sah-sah saja. Terkait pelaksanaan kongres belum bisa dipastikan jadwalnya, karena selain saya kurang sehat setelah pulang dari Sijunjung. Terkait kongres ini kami juga sedang koordinasi dengan Asprov Sumbar. Mohon dukungan dan bantuannya kepada semua pihak agar penyelenggaraan kongres nanti berjalan dan sukses,” Erwin.

Terpisah, calon Ketua Askab PSSI Pasbar Erianto membenarkan adanya pertemuan di rumah makan tepatnya di Jambak. Namun mereka yang diundang itu sebenarnya untuk silaturrahmi dan tidak ada pengkondisian untuk menjaring surat dukungan apalagi melakukan politik uang agar dirinya diberikan surat dukungan untuk ikut sebagai salah satu calon ketua.  

“Acara itu sebenarnya hanya silaturrahmi saja. Saya tegaskan tidak ada persekongkolan kongres. Tapi kalau ada pengurus KONI dan panitia yang hadir saya tidak mengetahui hal itu,” katanya.

Karena awalnya dalam pertemuan itu yang diundang hanya sejumlah pengurus klub atau voter kongres Askab PSSI Pasbar. Sebetulnya, kata Erianto yang juga Ketua DPRD Pasbar ini tidak berminat jadi ketua PSSI Pasbar. Tapi karena diminta kawan-kawan dirinya ikut mencalon.

“Menjadi Ketua PSSI Pasbar itu sebenarnya saya tidak terlalu minat. Karena diminta kawan-kawan makanya sayapun ikut mencalon. Dalam kongres ini kalau ada riak-riak di bawah yang tidak baik, saya tidak ikut lagi,” katanya. (Rido)

Silakan baca konten menarik lainnya dari BentengSumbar.com di Google News
BERITA SEBELUMNYA
« Prev Post
BERITA BERIKUTNYA
Next Post »