Antara Moral dan Mental

BERBICARA hubungan antara moral dan mental ibarat hubungan antara roh dan jasad. Jasad tampa roh adalah bangkai yang tidak bermakna dan tidak bernilai. 

Sebaliknya, roh tampa jasad adalah kebermaknaan yang liar karena tidak memiliki wacana perwujudannya dan ini juga tidak bernilai. 

Artinya, antara moral dan mental  mempunyai hubungan yang sangat erat. 

Individu sebagai unsur utama dan pertama suatu masyarakat, secara jasmani berdiri sendiri, tetapi secara Rohani antar individu mempunyai hubungan yang kuat.

Ikatan yang kuat itu terbangun sebagai hasil interaksi alamiah dalam berbagai bentuk dan implikasinya. Hubungan rohani itu kemudian disalurkan dengan bahasa sebagai media komunikasi.

Melalui bahasa inilah berbagai perasaan pemikiran, pengalaman, keinginan, nilai nilai dan sebagainya diungkapkan,  dikembangkan dan diwariskan, sehingga melahirkan kebudayaan. 

Terciptanya kebudayaan dan peradaban di suatu organisasi atau masyarakat adalah sebuah keniscayaan sebagai wujud eksistensi manusia. 

Hal ini karena manusia memiliki otak sebagai kekuatan berpikir dan hati sebagai kekuatan merasa yang dalam bahasa Al-Qur'an disebut dengan akal.

Kemampuan berpikir dan merasa merupakan kekuatan vital manusia yang membedakannya dengan makluk lain. 

Pikiran dan perasaan menimbulkan kesadaran batin secara intelektual dan emosional, yang kemudian melahirkan kemauan serta aktivitas kreativitas.

Disinilah bersumber nya sebuah kebudayaan yang berujung kepada bijaksana dan adil. 

Dan disinilah, sebagai hasil cipta, karsa dan rasa manusia itu sendiri, semoga bermanfaat. Wassalam (bersambung)

*Penulis: Ir. Masjoni Maskur, SH., MH., Redaktur BentengSumbar.com

Silakan baca konten menarik lainnya dari BentengSumbar.com di Google News
BERITA SEBELUMNYA
« Prev Post
BERITA BERIKUTNYA
Next Post »