Keras! Jokowi Ingatkan Capres Hindari Politik Identitas, SARA, dan Politisasi Agama

BENTENGSUMBAR.COM - Presiden Joko Widodo berharap semua calon presiden dan calon wakil presiden serta para pendukung hingga partai politik meghadirkan situasi kondusif di Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.

Jokowi beralasan, di tengah situasi global baik dari sisi ekonomi dan politik sedang tidak menentu.

Beruntung ekonomi Indonesia termasuk yang terbaik di dunia.

Inflasi berada pada kendali, bisa dikendalikan pada posisi juga yang masih sangat baik, yaitu di angka 5,7 persen.

Oleh karenanya, Kepala Negara menitipkan kepada para calon presiden yang akan bertarung di 2024 mendatang agar menjaga kondusifitas situasi politik dalam negeri.

"Saya hanya titip kepada calon-calon presiden, calon-calon wakil presiden yang juga hadir di sini. Saya tidak mau sebut siapa, tapi tadi secara blak-blakan Pak Menteri Investasi sudah sampaikan. Jadi, saya enggak usah mengulang. Saya titip, dalam kondisi dunia yang sangat rentan seperti ini kita harus semua menjaga agar kondusifitas situasi politik itu tetap adem kalau bisa, kalau enggak bisa paling banter ya hangat tapi jangan panas, karena situasinya tidak normal. Hati-hati, situasi dunia sedang tidak normal," kata Jokowi saat membuka Musyawarah Nasional Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) XVII Tahun 2022, di Ballroom Hotel Alila Solo, Kota Surakarta, Provinsi Jawa Tengah, 21 November 2022.

Jokowi lagi-lagi menekankan, 14 negara sudah masuk dalam posisi menjadi pasiennya IMF.

Menurutnya, tahun ’97-‘98 hanya lima negara saja sudah geger, ini sudah 14 negara masuk menjadi pasiennya IMF.

Dan, 28 negara mengantre di depan pintunya IMF lagi, diperkirakan sampai angka 66, dan itu tidak mungkin bisa mendapatkan bantuan semuanya.

"Enggak mungkin, karena juga keterbatasan dari IMF, dari Bank Dunia, punya keterbatasan itu," tuturnya.

"Inilah yang sekali lagi saya ingatkan kepada para capres dan cawapres untuk membawa suasana politik kita menuju 2024 itu betul-betul paling banter hangat sedikit, syukur bisa adem," pinta Jokowi.

Jokowi mempersilahkan kepada para capres untuk berdebat tapi yang mengandung unsur gagasan dan membangun ke arah bangsa yang lebih baik. Bukan dengan membawa politik SARA dan agama.

"Debat silakan, debat gagasan, debat ide membawa negara ini lebih baik, silakan, tapi jangan sampai panas, apalagi membawa politik-politik SARA, tidak, jangan," tegasnya.

"Politisasi agama, tidak, jangan. Setuju? Politisasi agama, jangan. Jangan. Kita sudah merasakan dan itu terbawa lama. Hindari ini," sambungnya.

Karena menurut Jokowi, politik identitas dan politisasi agama cenderung mengancam keutuhan bangsa Indonesia yang beragam.

"Lakukan politik-politik gagasan, politik-politik ide, tapi jangan masuk ke politik SARA, politisasi agama, politik identitas, jangan. Sangat berbahaya bagi negara sebesar kita Indonesia yang sangat beragam," kuncinya.

Sumber: Fajar.co.id

Silakan baca konten menarik lainnya dari BentengSumbar.com di Google News
BERITA SEBELUMNYA
« Prev Post
BERITA BERIKUTNYA
Next Post »