Duet Prabowo-Anies Bisa Saja, Ridwan Kamil Disebut Masih Mengkalkulasi

BENTENGSUMBAR.COM - Pengamat politik Unpad, Muradi menyebut bahwa tiga figur Capres yang muncul memang belum berubah. 

Meski demikian, dia menilai dari nama-nama tersebut tak menutup kemungkinan menjadi pasangan.

Figur Prabowo Subianto disebutnya paling fleksibel untuk dipasangkan dengan dua figur pesaingnya di sejumlah hasil survei seperti Ganjat Pranowo dan Anies Baswedan.

"Bahkan mungkin banget itu adalah Prabowo-Anies. Karena dua partai pendukung Anies sebelumnya pernah berkerjasama dengan Gerindra," tandasnya di sekretariat anyar Survei Indonesian Politics Research & Consulting (IPRC) di Bandung, Jumat (10/2/2023).

Kedua partai tersebut adalah PKS dan Demokrat yang di Pilpres sebelumnya mendukung Prabowo Subianto. 

Berpasangan dengan Ganjar Pranowo pun disebut bukan hal yang mustahil. 

Hal ini tak terlepas dari hubungan sang Menhan dengan elite PDIP Perjuangan.

Dari sejumlah hasil survei, tiga nama tersebut selalu mengerucut. 

Waktu yang terus bergulir mendekati proses pemilihan akan membuat situasinya dinamis.

"Dinamikanya masih memungkinkan," katanya.

Pengamat politik Unpad, Muradi
Pengamat politik Unpad, Muradi.

Di luar figur tersebut, Muradi menyebut masih berat untuk bersaing.

Ridwan Kamil misalnya disebutnya masih terus melakukan kalkulasi peluangnya di Pemilu 2024.

Dengan elektabilitas yang relatif tak menyakinkan, hal itu cukup realistis.

"Emil masih berkutat apakah maju nasional atau kembali ke Jabar. Pembicaraan terakhir disebut-sebut masih ingin di Jabar," kata Guru Besar Unpad itu.

Bagi Gubernur Jabar itu, sebenarnya peluang untuk memanfaatkan dua kesempatan tersebut cukup terbuka. 

Pasalnya, ada jeda dalam proses pendaftaran Pilpres dan Pilkada pada tahun depan.

Dengan kondisi tersebut, Muradi memilih menyarankan kader Partai Golkar itu untuk mulai fokus mengikuti Pilkada DKI Jakarta. 

Pasalnya, tantangan dalam memimpin wilayah tersebut dinilai cocok.

"Karakter dia kan suka detail, itu bisa dilakukannya di Jakarta seperti melantik walikota dibanding di Jabar yang merupakan perpanjangan tangan pemerintah pusat sehingga tak bisa cawe-cawe ke kabupaten dan kota," katanya.

Silakan baca konten menarik lainnya dari BentengSumbar.com di Google News
BERITA SEBELUMNYA
« Prev Post
BERITA BERIKUTNYA
Next Post »