AHY: Pakai Instrumen Hukum untuk Habisi Lawan Politik adalah Abuse of Power

BENTENGSUMBAR.COM - Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), ikut hadir dalam acara Milad ke-21 PKS, Sabtu (20/5).

Dalam sambutannya, AHY menceritakan soal curhatan masyarakat yang ia temui saat safari politik.

Menurut AHY, ada beberapa hal yang dikeluhkan masyarakat. 

Mulai dari soal harga pokok yang naik padahal penghasilan stagnan, kurangnya lapangan pekerjaan, hingga soal hukum yang dianggap tajam ke bawah tapi tumpul ke atas.

"Banyak yang merasakan penegakan hukum yang tajam ke bawah, tumpul ke atas. Mengamankan kawan dalam politik dari hukum adalah obstruction of justice, sedangkan menggunakan instrumen hukum untuk menghabisi lawan politik adalah abuse of power. Dua-duanya tidak patut ada di negara ini," kata AHY di Milad ke-21 PKS di Istora Senayan, Sabtu (20/5).

Yang Berani Bersuara Seolah Jadi Musuh Negara

AHY lalu menyinggung soal kualitas demokrasi di Indonesia. 

Terutama dari sudut pandangnya sebagai koalisi di luar pemerintahan.

"Kualitas demokrasi turun. Yang berani bersuara seolah jadi musuh negara. PKS, NasDem, Demokrat kalau kritis dibilang musuh negara," lanjutnya.

Namun, kata AHY, salah satu pekerjaan rumah terbesar yang ditinggalkan pemerintahan sekarang salah satunya adalah soal utang negara. 

Menurutnya, utang negara saat ini sudah membengkak, bahkan hingga jauh di atas keamanan fiskal.

"Pak JK sudah sempat mengingatkan, siapa pun yang memerintah ke depan akan terbebani dengan utang. Jadi Mas Anies, ini adalah tantangan terbesar kalau Tuhan menghendaki Mas Anies jadi presiden nanti," tutupnya.

Dalam acara ini, turut hadir bakal calon presiden dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan, Anies Rasyid Baswedan. 

Selain itu hadir pula Wakil Presiden ke-10 dan ke-12 RI, Jusuf Kalla; serta para petinggi partai koalisi.

Sumber: Kumparan

Silakan baca konten menarik lainnya dari BentengSumbar.com di Google News
BERITA SEBELUMNYA
« Prev Post
BERITA BERIKUTNYA
Next Post »