Sebut Keluar Rambu Konstitusi, Denny Indrayana Ungkap Sembilan Stategi Jokowi, Simak Penjelasannya

BENTENGSUMBAR.COM - Ahli Hukum Tata Negara, Denny Indrayana, secara terbuka mengungkapkan kekecewaannya terhadap tindakan Presiden Jokowi yang dinilai melanggar prinsip demokrasi.

Hal itu diungkapkannya pada diskusi publik yang diselenggarakan oleh Paramadina Public Policy Institute Universitas Paramadina dengan tema "Fenomena Begal Partai dan Risiko Runtuhnya Demokrasi di Indonesia" menghasilkan kritik tajam terhadap Presiden Joko Widodo (Jokowi), Selasa, 9 Mei 2023.

Denny Indrayana mengungkapkan sembilan strategi yang ia sebut sebagai "9 strategi 10 sempurna" yang dilakukan oleh Presiden Jokowi. 

Di antara strategi-strategi tersebut, ada beberapa yang menimbulkan kekhawatiran bagi demokrasi di Indonesia.

“Jadi saya menulis ini karena melihat bagaimana Presiden Jokowi keluar dari rambu konstitusi untuk menjadi wasit yang netral dalam Pemilu. Jadi dalam Pemilu itu pejabat negara apapun posisinya, presiden, gubernur, bupati, walikota, semua harusnya dalam posisi yang netral. Di dalam tulisan itu saya mengungkapkan ada beberapa hal yang saya sebut sebagai 9 strategi 10 sempurna," urai Denny Indrayana.

Salah satu strategi yang dikritik adalah usulan untuk menunda pemilu. Denny Indrayana menyoroti tindakan Presiden Jokowi yang melambungkan isu penundaan pemilu pada tahap awal Pilpres 2024. 

Selain itu, ia juga mencatat ide untuk memperpanjang masa jabatan presiden, yang segera ditolak oleh sebagian besar partai politik.

Dalam kritiknya, Denny juga menyebut adanya upaya Presiden Jokowi yang menggunakan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sebagai alat politik, dengan merangkul kawan dan memukul lawan melalui tangan lembaga anti-korupsi tersebut. 

Lebih lanjut, ia menyinggung upaya yang dilakukan oleh lawan politik Anies Baswedan untuk menjadikannya tersangka korupsi melalui KPK, yang juga gagal.

Selain itu, Denny menyoroti tindakan Presiden Jokowi yang diduga mengancam petinggi partai politik dengan pemecatan jika mereka tidak mendukung strategi pemenangan yang ditetapkan.

Ia juga menyinggung upaya untuk mengganggu komposisi hakim di Mahkamah Konstitusi (MK) guna memenangkan sengketa hasil Pilpres 2024.

Kritik terhadap Presiden Jokowi juga mencakup dukungan yang diberikan kepada Prabowo Subianto sebagai "back up" calon presiden alternatif, selain Ganjar Pranowo. 

Denny menyatakan bahwa meski sebenarnya preferensi Jokowi adalah pada Ganjar Pranowo, namun ia juga memberikan dukungan kepada Prabowo.

Denny juga menyinggung opsi menersangkakan Anies Baswedan di KPK sebagai strategi Jokowi, meskipun momentumnya semakin melemah. 

Ia juga menyoroti upaya untuk mengambil alih Partai Demokrat melalui langkah-langkah politik yang dilakukan oleh Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko.

Terakhir, Denny mengkritik Presiden Jokowi yang dinilai sering membohongi publik. 

Ia sering menyoroti kebijakan dan pernyataan Jokowi yang inkonsisten dan membuat rakyat kecewa. (*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari BentengSumbar.com di Google News
BERITA SEBELUMNYA
« Prev Post
BERITA BERIKUTNYA
Next Post »