Para Elite Gerindra Heran dengan Butet soal Capres di Panggung PDIP, Fadli Zon: Butet Lagi Kepepet...

BENTENGSUMBAR.COM - Budayawan Bambang Ekoloyo Butet Kartaredjasa bersatire lewat puisi soal sosok capres berambut putih hingga yang hobi 'menculik' di acara puncak Bulan Bung Karno.

Para elite Gerindra hingga juru bicara Prabowo Subianto merespons puisi tersebut.

Mulanya, Juru Bicara Prabowo, Dahnil Anzar, mengaku tidak tahu apa yang dibicarakan Butet. 

Dia lantas mengajak semua pihak untuk berkompetisi sehat tanpa mengorbankan persatuan.

"Mas Butet ngomong opo? Ah sudahlah. Tidak ada waktu kami baper dan marah-marah sama tudingan dan kebencian. Lupakan. Yuk kerja bersatu untuk Indonesia maju dan berkompetisi dengan sehat tanpa mengorbankan persatuan," kata Dahnil dalam akun Twitternya seperti dilihat detikcom, Minggu (25/6/2023).

Respons Dahnil itu lantas ditimpali oleh Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Fadli Zon. 

Fadli turut berkomentar soal puisi Butet dengan membalas cuitan Dahnil.

"Butet lagi kepepet, biarlah dia sedikit cerewet, untuk mengisi dompet," tulis Fadli.

Di kesempatan terpisah, Ketua DPD Gerindra DKI Ahmad Riza Patria pun ikut menanggapi.

Riza mengungkit pesan Prabowo untuk membalas dengan kebaikan bagi siapa pun yang menyindir.

"Seperti yang disampaikan oleh Bapak Prabowo siapapun yang menyindir termasuk yang membully, menjelekkan, memfitnah, Pak Prabowo mengajak kami semua kader untuk membalas dengan kebaikan," kata Riza di Gelanggang Remaja Jakarta Utara, Minggu (25/6/2023).

Meski pernyataan Butet tak disematkan ke nama salah satu capres, Riza menjelaskan prinsip tersebut berlaku untuk semua pihak. 

Ia tak ingin kader membalas fitnah dengan hal yang sama.

"Jadi apapun yang mereka sampaikan menjelek-jelekkan, menghina ,menghujat, memfitnah dll pak Prabowo dan kami semua jajaran kader simpatisan relawan akan membalas itu semua dengan kebaikan," ujarnya.

Puisi Butet

Sebelumnya, Butet membacakan puisi di hadapan puluhan ribu kader PDIP dalam puncak peringatan Bulan Bung Karno (BBK) di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Jakarta Pusat (Jakpus). 

Puisi itu dibacakan sebelum seniman Sri Krishna Encik menyanyikan lagu 'Ganjar Siji Ganjar Kabeh'.

Mulanya, Butet mengatakan PDIP mengerahkan semangat 'meneruskan'. 

Tetapi di sisi lain ada kelompok yang hanya menginginkan 'perubahan'.

"Di sini semangat meneruskan, di sana maunya perubahan. Oh begitulah sebuah persaingan," ucap Butet di SUGBK pada Sabtu (24/6/2023).

Butet lalu menyinggung soal banjir yang disebut suatu kelompok hanyalah 'air yang parkir'. 

"Di sini nyebutnya banjir, di sana nyebutnya air yang markir. Ya begitulah kalau otaknya pandir," tutur dia.

Butet pun menuturkan ada sosok yang berkoar-koar dirinya ingin dijegal karena dibidik KPK. 

Padahal, kata Butet, sosok yang dimaksudnya itu dibidik karena 'nyolong'.

"Pepes ikan dengan sambel terong, semakin nikmat tambah daging empal. Orangnya diteropong KPK karena nyolong, eh lha, kok koar-koar mau dijegal," ungkapnya.

Butet menyebut capres Jagoan Presiden Joko Widodo (Jokowi) identik dengan sosok yang berambut putih dan bekerja keras. Butet lalu menyindir sosok capres yang hobinya 'menculik'.

"Jagoan Pak Jokowi rambutnya putih, gigih bekerja sampai jungkir balik. Hati seluruh rakyat Indonesia pasti akan sedih jika kelak ada presiden hobinya kok menculik," ujar dia.

Sebelum mengakhiri puisinya, Butet menyindir soal pemimpin yang bermodal transaksi semata. 

Sosok itu, kata Butet, dijamin bukan tauladan kelas negarawan.

"Cucu komodo mengkeret jadi kadal, tak lezat digulai biarpun pakai santan. Kalau pemimpin modalnya cuman transaksional, dijamin bukan tauladan kelas negarawan," katanya.

Sumber: detikcom

Silakan baca konten menarik lainnya dari BentengSumbar.com di Google News
BERITA SEBELUMNYA
« Prev Post
BERITA BERIKUTNYA
Next Post »