Mas Butet Syok, Menangis, Teringat Pernah Meyakini Jokowi Patut Jadi Presiden Panutan

Mas Butet Syok, Menangis, Teringat Pernah Meyakini Jokowi Patut Jadi Presiden Panutan
Budayawan kondang asal Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Butet Kartaredjasa mengaku pernah menyakini Jokowi patut jadi presiden panutan.
BENTENGSUMBAR.COM
- Budayawan asal Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Butet Kartaredjasa mengungkapkan unek-uneknya soal putra Presiden Joko Widodo (Jokowi), Gibran Rakabuming Raka, akan menjadi bakal cawapres di Pilpres 2024.

Sebagai pendukung fanatik Jokowi pada Pilpres 2014 dan Pilpres 2019, Butet mengaku menangis dengan langkah politik Presiden Ketujuh RI itu menjelang akhir masa jabatannya.

"Saya mendapatkan informasi politik A1 dan membuat saya syok. Saya itu menangis, betul-betul menangis," kata Butet, Sabtu (21/10/2023).

Seniman berjuluk Raja Monolog itu mengaku rela habis-habisan membela Jokwi di dua pilpres karena meyakini mantan gubernur DKI Jakarta tersebut merupakan sosok amanah, mau bekerja melayani rakyat, dan peduli terhadap kebudayaan.

Menurut Butet, putra-putra Jokowi pun awalnya hanya berbisnis kuliner, seperti martabak dan pisang goreng. “Tidak ada ambisi politik,” tutur Butet.

Putra maestro tari Bagong Kussudiardja itu lantas menceritakan kenangannya ketika mengantar Jokowi menjadi presiden pada periode pertama.

“Waktu berangkat mengantarkan Jokowi, anak-anaknya itu culun-culun semua. Senang aku, ini presiden keren sekali. Dia role model (panutan, red) pemimpin yang baik yang didambakan bangsa," imbuhnya.

Namun, kini justru Butet merasa sedih dengan langkah politik Jokowi yang masa jabatannya tinggal setahun lagi.

Budayawan asal Yogyakarta Butet Kartaredjasa mengungkapkan unek-uneknya soal putra Presiden Jokowi, Gibran Rakabuming Raka, akan menjadi cawapres bagi Prabowo.

Menurut Butet, mantan wali kota Surakarta itu melakukan langkah di luar nalar dengan menggunakan kekuatan negara untuk memuluskan jalan bagi Gibran menuju kursi cawapres.

"Lha, kok terakhir permainannya kayak gini. Nangis aku. Dia ngotot dengan keinginannya untuk memberangkatkan Gibran jadi wapresnya Prabowo," tutur Butet.

Menurut Butet, Mahkamah Konstitusi (MK) yang lahir dari semangat reformasi ternyata justru membuat keputusan menyedihkan yang membuka jalan bagi Gibran. Hal itu patut disayangkan karena banyak korban jiwa demi reformasi.

"Kok (MK, red), cuma untuk main-main urusan domestik sebuah keluarga. Perkara domestik, kok, yang dipertaruhkan bangsa dan negara," ucap Butet.

Sumber: jpnn.com

Silakan baca konten menarik lainnya dari BentengSumbar.com di Google News
BERITA SEBELUMNYA
« Prev Post
BERITA BERIKUTNYA
Next Post »