Komandan Pasukan Quds Iran Esmail Qaani menyampaikan hal itu dalam suratnya kepada Mohammed Deif yang merupakan pemimpin sayap bersenjata Hamas, Brigade Ezzedine al-Qassam. |
Seperti dilansir Al Arabiya, Jumat (17/11/2023), hal itu disampaikan oleh komandan Pasukan Quds Iran Esmail Qaani dalam suratnya kepada Mohammed Deif yang merupakan pemimpin sayap bersenjata Hamas, Brigade Ezzedine al-Qassam. Pasukan Quds merupakan sayap operasi luar negeri dari Garda Revolusi Iran (IRGC).
"Saudara-saudara Anda dalam poros perlawanan bersatu dengan Anda dan tidak akan membiarkan musuh mencapai tujuan kotornya di Gaza dan Palestina," tulis Qaani dalam suratnya, yang dibagikan oleh kantor berita IRNA.
Poros perlawanan merupakan aliansi militer yang dibangun oleh Iran selama empat dekade ini, untuk melawan kekuatan Israel dan Amerika Serikat (AS) di kawasan Timur Tengah. Aliansi ini mencakup Hamas, Hizbullah di Lebanon, berbagai milisi pro-Iran di Irak dan Suriah, dan kelompok Houthi di Yaman.
"Kami berpegang pada janji persaudaraan yang menyatukan kita dan kami meyakinkan Anda bahwa kami akan melakukan apa pun dalam pertempuran bersejarah ini," sebut Qaani dalam surat tersebut.
Tidak disebutkan lebih lanjut kapan tepatnya surat Qaani itu dikirimkan kepada Deif.
Namun isi surat itu dirilis ke publik sehari setelah media Reuters melaporkan bahwa pemimpin tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei memberitahu pemimpin Hamas Ismail Haniyeh, dalam pertemuan di Teheran pada bulan ini, bahwa Iran tidak akan ikut berperang melawan Israel.
Seorang pejabat senior Hamas yang berbasis di Lebanon, Osama Hamdan, membantah laporan Reuters itu dengan menyebutnya sebagai 'kebohongan belaka'. Otoritas Iran sendiri belum memberikan komentarnya atas laporan tersebut.
Iran merupakan sumber utama untuk dukungan finansial dan militer bagi Hamas. Saat serangan terhadap Israel terjadi pada 7 Oktober lalu, Teheran menyampaikan pujian namun membantah terlibat dalam perencanaan atau pelaksanaan serangan itu.
Israel telah sejak lama menuduh Iran memperburuk kekerasan di kawasan dengan memasok senjata ke Hamas. Sementara Teheran menolak untuk mengakui Israel dan menjadikan dukungan terhadap perjuangan Palestina sebagai komponen fundamental kebijakan luar negerinya sejak Revolusi Islam tahun 1979 silam.
Selama bertahun-tahun, Iran dan Israel terlibat dalam konflik samar, dengan Teheran menuduh Tel Aviv mendalangi serangan sabotase dan pembunuhan yang menargetkan program nuklirnya.
Sumber: detikcom
Silakan baca konten menarik lainnya dari BentengSumbar.com di Google News
BERITA SEBELUMNYA
« Prev Post
« Prev Post
BERITA BERIKUTNYA
Next Post »
Next Post »