HUT ke-52 Real Estate Indonesia Dirayakan DPD REI Sumbar, Ini Harapan Haji Satria Eka Putra

Ketua DPD REI Sumbar Satria Eka Putra serahkan nasi tumpeng kepada Waketum DPP REI Hendra Gunawan saat peringati HUT REI ke 52 di kantor DPD REI Sumbar.

BENTENGSUMBAR.COM - Real Estate Indonesia (REI) genap berusia 52 tahun pada 11 Februari 2024. Perayaan hari jadi (HUT) ke-52 tahun pun digelar serentak se Indonesia, termasuk di DPD REI Sumbar.

Pada HUT ke-52 tahun ini, organisasi tempat bernaungnya ribuan pengembang besar dan kecil di seluruh wilayah Indonesia yang didirikan di Jakarta pada tanggal 11 Februari 1972 tersebut mengusung tema " Jalin Sinergi Tumbuh Bersama".

Pada syukuran peringatan HUT RE ke-52 tahun di DPD REI Sumbar, dihadiri langsung Ketua DPD REI Sumbar Haji Satria Eka Putra, Sekretaris Asmel Arianto, dan Bendahara Piko Animasri.

Tampak juga Wakil Ketua Bidang Organisasi dan Keanggotaan Haji Wahyu Iramana Putra Wakil Ketua Bidang Promosi dan Pemeran Agung Hariyona, Wakil Ketua Bidang Pertanahan dan Tata Ruang Budi Yanto.

Haji Satria Eka Putra, Asmel Arianto, Piko Animasri dan pengurus lainnya.

Wakil Ketua Bidang Hubungan Antar Lembaga Baharuddin Inra dan segenap anggota REI Sumbar diantaranya Muchti Rizal (PT Puti Jaya Gemilang), dan Toriq Huda (PT Puncak Menara Andalas)

Selain itu, syukuran tersebut juga dihadiri oleh Wakil Ketua Umum DPP REI Hendra Gunawan, Wasekjen DPP REI Joni Halim, kepala cabang BTN Syariah Padang Toni Ardiansyah perwakilan Bank Syariah Indonesia (BSI) area Padang Satria Finhardi dan Rahmawati. 

Pada prosesi syukuran tersebut, dilakukan pemotongan tumpeng oleh Ketua DPD REI Sumbar Haji Satria Eka Putra dan diberikan kepada Wakil Ketua Umum DPP REI Hendra Gunawan dan Wasekjen DPP REI Joni Halim.

Harapan DPD REI Sumbar

Pengurus DPD REI Sumbar bersama perwakilan BSI area Padang.

H Satria Eka Putra, mengungkapkan harapannya terhadap dukungan pemerintah terhadap para pengembang properti, terutama terkait kebijakan pajak bumi dan bangunan (PBB).

Menurutnya, penerapan kebijakan PBB yang menetapkan nilai objek pajak (NJOP) lebih tinggi dari harga pasar aktual menjadi kendala serius bagi para pengembang. Hal ini telah mengakibatkan berbagai hambatan dalam pengembangan properti di wilayah Sumatera Barat.

"Dalam beberapa tahun terakhir, para pengembang properti di Sumatera Barat menghadapi tantangan serius terkait kebijakan PBB yang mendasarkan NJOP pada nilai yang tidak sesuai dengan kondisi pasar aktual," ungkapnya. 

Ia menjelaskan bahwa NJOP yang ditetapkan lebih tinggi dari harga pasar tidak hanya menyulitkan para pengembang dalam menetapkan harga jual yang kompetitif, tetapi juga memberikan dampak negatif terhadap daya beli masyarakat dan pertumbuhan sektor properti di wilayah tersebut.

Pengurus DPD REI Sumbar bersama perwakilan BTN Cabang Padang.

"Kami berharap pemerintah dapat mempertimbangkan ulang kebijakan PBB ini, sehingga dapat memberikan ruang bagi pengembang untuk berkontribusi lebih besar terhadap pembangunan properti yang berkelanjutan dan terjangkau bagi masyarakat," tambahnya.

Dalam moment HUT REI ini, dia juga berharap kuota rumah bersubdisi tetap ada dan perekonomian terus membaik sehingga daya beli masyarakat terus meningkat.

"Kita berharap berbagai kemudahan dapat diberikan pemerintah bagi masyarakat untuk bisa memiliki rumah dengan harga lebih terjangkau," katanya. (BY)

Silakan baca konten menarik lainnya dari BentengSumbar.com di Google News