PKB dan Nasdem Siap-Siap Gigit Jari, Jubir Prabowo: Belum Tentu Dapat Jatah Menteri

PKB dan Nasdem Siap-Siap Gigit Jari, Jubir Prabowo: Belum Tentu Dapat Jatah Menteri
Partai Nasdem disebut-sebut siap bekerja sama dengan Prabowo, PKB dan PKS yang menyatakan tidak menutup pintu dialog dengan kubu Prabowo.
BENTENGSUMBAR.COM
- Tidak semua partai yang menyatakan mendukung pasangan Prabowo-Gibran setelah Pilpres akan mendapat posisi di kabinet.

Prabowo Subianto, yang telah ditetapkan sebagai presiden terpilih oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI memang merangkul semua pihak untuk bekerja sama.

Namun itu tidak semua yang bersedia dirangkul akan dilibatkan dalam pemerintahan.

Hal tersebut ditegaskan oleh juru bicara Prabowo, Dahnil Anzar Simanjuntak.

“Dalam konteks safari silahturahmi Pak Prabowo ke partai politik, ke tokoh, itu tidak selalu harus dimaknai merangkul kemudian berada di dalam kabinet. Merangkul iya, tapi berada di dalam satu kabinet itu belum tentu,” kata Dahnil dikutip Kompas.com dari program dialog Sapa Indonesia Pagi di Kompas TV, Jumat (10/5/2024).

Dahnil menyampaikan, jika Prabowo mengajak sejumlah parpol di luar koalisi untuk bergabung tentu dengan syarat sudah ditetapkan.

Syarat-syarat itu, kata Dahnil, adalah integritas, kompetensi, dan sepakat dengan visi dan jalan pembangunan yang sudah dirancang Prabowo.

“Pak Prabowo tentu punya syarat, tidak membuka pintu begitu saja kemudian berada di dalam," ujar Dahnil.

Prabowo sebelumnya mengajak pihak-pihak yang sempat berhadapan dalam pemilihan presiden (Pilpres) 2024 buat bekerja sama.

Sampai saat ini Partai Nasdem disebut-sebut siap bekerja sama dengan Prabowo.

Begitu juga halnya Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) yang menyatakan tidak menutup pintu dialog dengan kubu Prabowo.

Seperti diketahui Nasdem, PKB, dan PKS berada dalam Koalisi Perubahan untuk Persatuan yang mengusung pasangan Capres-Cawapres Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar.

Sedangkan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) menyatakan sikap partai terhadap pemerintahan mendatang akan diputuskan dalam Rapat Kerja Nasional (Rakernas).

Jangan ganggu pemerintah

Sebelumnya, Presiden terpilih 2024-2029 Prabowo Subianto meminta kepada pihak-pihak yang tidak mau diajak kerja sama untuk tidak mengganggu pemerintahannya kelak.

Prabowo menegaskan dirinya hanya ingin bekerja dan mengamankan kekayaan bangsa.

Hal tersebut Prabowo sampaikan dalam acara bimtek dan rakornas pilkada PAN.

"Saya akan berjuang terus bersama semua kekuatan yang mau diajak kerja sama. Yang tidak mau diajak kerja sama tidak apa-apa.

Kalau ada yang mau nonton di pinggir jalan, silakan jadi penonton yang baik," ujar Prabowo.

"Tapi kalau sudah tidak mau diajak kerja sama, ya jangan mengganggu. Orang lagi mau kerja kok. Kita mau kerja. Kita mau kerja. Kita mau amankan kekayaan bangsa Indonesia," sambungnya.

Prabowo menjelaskan, dirinya tidak ingin ada lagi orang Indonesia yang menangis karena lapar.

Dia menekankan rakyat Indonesia tidak boleh tidak bisa makan.

"Saya yakin saudara tidak terima. Saya malu saya dikasih pangkat jenderal oleh rakyat. Saya dipilih oleh rakyat. Siang dan malam kita berpikir, saya berpikir, bagaimana rakyat Indonesia tidak ada yang lapar," jelas Prabowo.

Menurut Prabowo, semua partai di Indonesia pasti punya orang-orang baik dan orang-orang yang tidak baik.

Dia bahkan mengakui di Partai Gerindra pun banyak orang tidak baik.

"Mari kita akui. Iya kan? Kita boleh punya jiwa korsa, tapi kita juga harus introspeksi diri. Di Gerindra pun juga banyak yang kurang baik, banyak yang baik banyak yang kurang baik. Di semua organisasi ada yang baik dan ada yang kurang," katanya.

"Sekarang bagaimana yang baik-baik dari semua latar belakang bisa kerja sama? Ini pelajaran sejarah. Indonesia tidak bisa dibendung. Kecuali elite Indonesia tidak bisa atau tidak mau kerja sama. Kuncinya itu," imbuh Prabowo.

Respons Ganjar: Gangguan bisa dari dalam

Eks calon presiden Ganjar Pranowo meyakini pihak-pihak yang berada di luar pemerintahan Prabowo-Gibran kelak, justru akan membantu pemerintahan menjadi lebih baik. Hal itu ia sampaikan merespons ucapan presiden terpilih, Prabowo Subianto, yang meminta kepada pihak-pihak luar untuk tidak mengganggu pemerintahannya nanti.

"Yang di luar jangan-jangan malah membantu, karena mengingatkan yang baik, begitu ya," kata Ganjar ditemui di kawasan Tebet, Jakarta Selatan, Jumat (10/5/2024).

Pihak-pihak di luar atau yang tidak bekerja sama dalam pemerintahan, justru akan menjadi penyeimbang yang bisa membuat kerja pemerintah berjalan lebih baik.

Pihak-pihak yang dimaksud Ganjar adalah partai politik hingga koalisi masyarakat sipil.

"Dan check and balances akan berjalan. Dan kalau kemudian partai politik, katakan tidak ikut di pemerintahan, masyarakat sipil tidak ikut di pemerintahan lho, masyarakat sipil bisa lho memberikan catatan-catatan kritis," jelasnya.

Oleh karena itu, mantan Gubernur Jawa Tengah ini meminta agar ruang penyeimbang pemerintahan tetap dibuka lebar. 

Sumber: wartakota

Silakan baca konten menarik lainnya dari BentengSumbar.com di Google News
BERITA SEBELUMNYA
« Prev Post
BERITA BERIKUTNYA
Next Post »