Nasib nahas menimpa Muslikin, 45, dan anaknya SK, 9. Keduanya meregang nyawa setelah menenggak air mineral yang diduga bercampur obat pembasmi gulma dan rumput di rumahnya. |
Polisi saat ini masih mengusut tragedi memilukan tersebut. Selama tiga hari ini, sebanyak enam saksi telah dimintai keterangan untuk mengungkap kasus itu.
’’Hari ini (kemarin), kami masih melakukan penyelidikan, dengan memanggil saksi lagi dua orang dari pihak keluarga korban,” ungkap Kapolsek Ngawen AKP Lilik Eko Sukaryono kemarin (24/2).
Lilik menegaskan, penyelidikan tersebut bakal mengungkap apakah ada unsur kesengajaan, keteledoran, atau murni kecelakaan dalam kejadian nahas tersebut.
Usai kejadian, istri korban belum bisa dimintai keterangan, hingga kemarin (24/2) polisi mendatangi lagi istri korban di rumah duka untuk dimintai keterangan.
’’Kami usahakan akan mengusut kasus ini sampai seterang-terangnya,” ucapnya.
Sementara itu, guna memastikan racun yang terkandung dalam botol air mineral tersebut, pihaknya masih menunggu hasil resmi uji laboratorium kesehatan daerah (labkesda).
’’Sampel dari korban dan air botol sudah dikirim ke labkesda, menunggu hasil labnya seperti apa,” tambahnya.
Ia mengungkapkan, kejadian nahas terjadi pukul 19.30 WIB pada Jumat (21/2).
Awalnya, korban SK yang masih berusia 9 tahun berteriak histeris minta pertolongan di jalan raya.
Tidak lama berselang, Maspupah, istri korban juga berteriak meminta tolong kepada warga.
Warga yang mendengar itu, kemudian bergegas mendatangi rumah korban, dan mendapati Muslikin tergeletak di rumahnya dengan kondisi mulut berbusa.
Warga sempat melakukan pertolongan, dengan memijat dan menggosok menggunakan minyak urut.
Namun, nyawa korban tak terselamatkan. Berselang 20 menit kemudian, anak korban, SK tiba-tiba lemas, Maspupah meminta warga mengambilkan air mineral yang ada di meja rumah.
Usai diminumkan, malah membuat kondisi SK lebih parah.
Malam itu juga kedua korban sempat dilarikan ke Puskesmas Rowobungkul, namun kedua nyawa korban tidak tertolong.
Berdasar pemeriksaan tim medis Puskesmas Rowobungkul, kedua korban didapatkan nadi sudah berhenti, pupil mata sudah tidak terangsang, tidak diketemukan tanda-tanda kekerasan, dan keluarnya busa dari mulut.
’Diduga karena meminum air yang sudah tercampur dengan racun gulma atau rumput dalam kemasan botol air mineral yang diletakkan di atas meja,” jelasnya. (*)
Sumber: Radarbojonegoro
Silakan baca konten menarik lainnya dari BentengSumbar.com di Google News
BERITA SEBELUMNYA
« Prev Post
« Prev Post
BERITA BERIKUTNYA
Next Post »
Next Post »