Excavator bebas beroperasi mengeruk pasir sungai dalam jumlah besar hingga menyerupai stockpile batu bara. Aktivitas tambang galian C ilegal semakin merajalela di wilayah Padang Ganting, Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat. |
Excavator bebas beroperasi mengeruk pasir sungai dalam jumlah besar hingga menyerupai stockpile batu bara.
Seorang narasumber yang enggan disebutkan namanya menyebut beberapa lokasi utama yang menjadi pusat aktivitas tambang ilegal tersebut, yakni lokasi Ulak, Mayin, dan Een.
“Alat di foto ini disebut-sebut alat punya Ulak, lokasinya di Ulak. Ada juga Mayin dan Een,” ungkapnya.
Ia juga mengatakan bahwa salah satu pemain besar dalam bisnis ilegal ini diduga seseorang bernama Da Gun, yang diduga memiliki stone crusher sendiri.
Namun, saat dikonfirmasi, Da Gun membantah terlibat dalam aktivitas ilegal tersebut.
“Saya sudah tiga tahun tidak mengurus itu lagi. Usaha yang saya jalani ini punya izin resmi dan membayar pajak kepada Pemda,” jawabnya.
Menanggapi maraknya tambang ilegal ini, Kasat Reskrim Polres Tanah Datar, AKP Surya Wahyudi, saat dikonfirmasi awak media, hanya memberikan tanggapan singkat setelah dikirimi link berita terkait.
“Terima kasih atas infonya,” balasnya singkat melalui pesan WhatsApp.
Selain menyebabkan kerusakan lingkungan akibat pengerukan sungai secara masif, dampak dari aktivitas ini juga dirasakan langsung oleh masyarakat di Kota Sawahlunto.
Air Sungai Batang Ombilin, yang menjadi sumber air baku bagi Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kota Sawahlunto, kini berubah keruh akibat sedimentasi dari aktivitas tambang di Padang Ganting.
Seorang warga Talawi, Sawahlunto, mengeluhkan kondisi ini.
“Dulu sebelum ada tambang ini, air Batang Ombilin jernih. Sekarang sudah keruh dan tak layak dikonsumsi. Kami yang menikmati air ini jadi korban dari aktivitas di Padang Ganting,” ujarnya dengan nada kecewa.
Tak hanya itu, aktivitas tambang ini juga berdampak buruk pada jalan provinsi di Padang Ganting.
Banyaknya truk Colt Diesel yang mengangkut pasir menyebabkan kondisi jalan semakin rusak parah.
Warga setempat khawatir jika dibiarkan, jalan yang menjadi akses utama tersebut akan semakin hancur.
*Tim
Silakan baca konten menarik lainnya dari BentengSumbar.com di Google News
BERITA SEBELUMNYA
« Prev Post
« Prev Post
BERITA BERIKUTNYA
Next Post »
Next Post »