Komisi III DPR Yakini Jaksa Sudah Punya Data soal Keterlibatan Budi Arie Amankan Situs Judol

Anggota Komisi III DPR RI Hinca Panjaitan meyakini aparat penegak hukum sudah memiliki informasi terkait keterlibatan eks Menteri Komunikasi dan Informatika, Budi Arie Setiadi.

BENTENGSUMBAR.COM - Anggota Komisi III DPR RI Hinca Panjaitan meyakini aparat penegak hukum sudah memiliki informasi terkait keterlibatan eks Menteri Komunikasi dan Informatika, Budi Arie Setiadi yang meminta jatah sebanyak 50 persen dalam pengamanan situs judol.

“Berarti kalau dia tulis nama di situ (dakwaan), saya yakin bahwa kejaksaan sudah punya dokumennya, Sudah punya datanya tinggal dia mengurai, apa perannya,” kata Hinca di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta Pusat, Kamis (22/5/2025).

“Membantu kah, menjadi ini, dan seterusnya, kita tak tahu, jaksalah itu yang tahu. Mungkin saja, ini strategi jaksa untuk dakwaan yang terpisah. Mungkin, ya,” sambungnya.

Menurut Hinca, jika dakwaan sudah dibuka di ruang persidangan yang terbuka untuk umum maka hal itu menjadi informasi publik. Dengan begitu, hal itu harus dilanjutkan untuk dicari kebenarannya.

“Maka yang bersangkutan tak boleh marah, menuduh itu, hoaks gitu, nggak mungkin itu hoaks, karena memang dituliskan dalam dakwaan,” tegas Hinca.

Di satu sisi, Hinca menduga kasus judol yang menyangkut Budi Arie ini lama diproses lantaran tengah menghitung kerugian yang berdampak ke negara.

“Nah, kalau soal lama, contoh ini ya, saya tanya kemarin Kasus Pertamina yang kuadriliun itu. Ternyata lama karena harus menghitung kerugian negaranya, dia pergi ke instansi pihak ketiga yang harus menunggu hasilnya, ya yang penting jangan dihentikan tanpa sebab,” terang Hinca.

Sebelumnya, nama Budi Arie pada persidangan terungkap dalam surat dakwaan terhadap sejumlah pegawai Kementerian Komunikasi dan Informatika yang kini telah berubah nama menjadi Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi). 

Adapun para terdakwa adalah Zulkarnaen Apriliantony, Adhi Kismanto, Alwin Jabarti Kiemas, dan Muhjiran alias Agus.

Dalam dakwaan, disebutkan bahwa Budi Arie meminta terdakwa Zulkarnaen Apriliantony mencarikan seseorang yang bisa membantu mengumpulkan data situs judol. 

Zulkarnaen kemudian memperkenalkan Adhi Kismanto, yang meskipun tidak lulus seleksi karena tidak memiliki gelar sarjana, tetap diterima bekerja di Kemenkominfo atas atensi langsung dari sang menteri. (*)

Sumber: Inilah.com

Silakan baca konten menarik lainnya dari BentengSumbar.com di Google News