Budayawan Sujiwo Tejo angkat bicara soal polemik ijazah mantan Presiden Jokowi. Menurutnya, seorang pemimpin tak mesti memiliki gelar akademik tinggi. |
Hal ini diungkapkan Sujiwo saat hadir dalam diskusi Indonesia Lawyer Club (ILC) TV one yang dipandu Karni Ilyas.
“Pemimpin tidak perlu universitas. Itu cuma miniatur dari universe. Pemimpin itu harus hidup dari universe, bukan dari universitas,” ujar Sujiwo dikutip pada Jumat (30/5/2025).
Ia mencontohkan Presiden Soeharto di masa awal pemerintahannya.
Kata Sujiwo, sejumlah tokoh ekonomi senior seperti Sumarlin, Arianto, Ali Wardhana, dan Emil Salim menyebut Soeharto awalnya tidak paham ekonomi, tapi tekun belajar.
"Pak Harto itu enggak ngerti ekonomi. Tapi setiap rapat, dia nyatat terus. Setelah enam bulan, justru para menterinya yang mulai mencatat. Saya takutnya, Jokowi begitu juga," ucapnya.
Karena itu, kata Sujiwo, mempertanyakan ijazah Jokowi tidak relevan, apalagi jika kinerjanya sudah terbukti.
"Untuk apa kita permasalahkan ijazah Pak Jokowi, kalau beliau sudah bisa bekerja?," cetusnya.
Soal ijazah SMA Jokowi, Sujiwo menyebut hal itu mungkin hanya sebagai formalitas karena pernah ada aturan ketika Megawati menjadi presiden yang mewajibkan lulusan minimal SMA.
Lebih lanjut, ia bahkan mengusulkan agar tidak perlu ada syarat ijazah bagi seorang presiden.
“Saya usulkan, presiden enggak perlu ijazah apa pun. Yang perlu itu pegawai dan staf ahlinya. Karena mereka yang harus menganalisis sektor-sektor," tandasnya.
Bagi Sujiwo, pemimpin sejati adalah mereka yang mampu mendengar dan memutuskan dengan intuisi.
“Pemimpin itu dengar dulu. Hei Karni, doktor, ngomong apa? Terus aku malam-malam mikir, pakai intuisi buat mutusin. Itu enggak ada ilmunya. Itu pemimpin itu Nagabonar," kuncinya. (*)
Sumber: Fajar.co.id
Silakan baca konten menarik lainnya dari BentengSumbar.com di Google News
BERITA SEBELUMNYA
« Prev Post
« Prev Post
BERITA BERIKUTNYA
Next Post »
Next Post »