Pakar IT, Roy Suryo mengaku mendapatkan teror dari Profesor P saat melakukan investigasi soal ijazah Presiden ke-7 RI, Joko Widodo di Pasar Pramuka, Jakarta Timur. |
Menurutnya, dalam suatu hari, dia secara tiba-tiba mendapatkan pesan WhatsApp dari Prof P, yang mana meski dia kenal dengan Prof P tersebut, dia sudah sangat lama tak saling berkontak dengannya.
Pesan tersebut dianggapnya sebagai sebuah teror menggunakan bahasa halus.
"Beliau itu sebelum menjadi Wamen adalah Deputi di Kemenpora, memang bukan zaman saya, tapi zaman pak Zaenudin Amali 2 periode setelah saya. Tiba-tiba WA dan menyatakan atau menyarankan pada saya untuk berhenti melakukan investigasi, agar keluarga saya damai dan tenang," ujarnya pada wartawan di Matraman, Selasa (1/7/2025).
"Ini merupakan sebuah teror meskipun teror dengan bahasa yang sangat halus, tapi saya tak yakin kalau saya tak pernah pada posisi di atas dia pasti bahasanya lebih kasar lagi," tuturnya.
Dia menerangkan, nama Prof P tersebut masih harum dibahas di sebuah podcast di 'Universitas Pasar Pramuka' hingga minggu lalu.
Maka itu, pada minggu lalu dia pun terjun ke Universitas Pasar Pramuka tersebut.
"Hari Kamis minggu lalu saya terjun langsung ke UPP dan kami masih banyak sekali kabar, ada rekamannya, ada hiden kamera juga, yang mengatakan mereka-mereka itu masih menerima kalau ada orang yang mau melakukan itu meskipun itu semuanya menulis, kami tak menerima editan ijazah, lah berarti sebelumnya ada," paparnya.
Lebih jauh, tambah Roy, kemunculan Beathor Suryadi dan Kolonel Purnawirawan Sri Rajasa Chandra bukanlah suatu kebetulan belaka dalam kasus ijazah Jokowi.
Namun, diyakini ada campur tangan Tuhan yang membuat terang persoalan tersebut. (*)
Sumber: Okezone.com
Silakan baca konten menarik lainnya dari BentengSumbar.com di Google News
BERITA SEBELUMNYA
« Prev Post
« Prev Post
BERITA BERIKUTNYA
Next Post »
Next Post »