Guru Besar Unair, Prof Henri Subiakto menilai Presiden Prabowo nampaknya masih membutuhkan waktu untuk dapat lebih banyak dukungan dan diskusi dalam rangka mereformasi institusi Kepolisian RI. |
Isu ini mengemuka setelah sejumlah perwira tinggi (pati) Polri mendapat kenaikan pangkat pada Jumat (12/9/2025).
Perwira tinggi Polri yang naik pangkat adalah Komjen Pol Karyoto sebagai Kabaharkam dan Komjen Pol Suyudi Ario Seto sebagai Kepala BNN.
Keduanya mendapatkan kenaikan pangkat menjadi jenderal bintang tiga atau Komisaris Jenderal (Komjen).
Selaras dengan itu, muncul pula kabar yang menyebutkan Presiden Prabowo Subianto telah mengirimkan surat presiden (surpres) mengenai pergantian pergantian Kapolri.
Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi, yang juga juru bicara Presiden RI, membantah kabar tersebut.
"Jadi, belum ada surpres yang dikirim ke DPR mengenai pergantian Kapolri, sebagaimana juga sudah disampaikan oleh pimpinan DPR bahwa memang belum ada, atau tidak ada surpres tersebut," kata Prasetyo Hadi dalam keterangan resminya.
Wakil Ketua DPR RI Sufmi Dasco Ahmad juga membantah adanya surpres dari Presiden Prabowo ke DPR RI terkait dengan pergantian kapolri.
"Pimpinan DPR sampai hari ini belum terima surpres mengenai pergantian Kapolri," kata Dasco.
Merespons gosip ini, Guru Besar Universitas Airlangga (Unair), Prof Henri Subiakto menilai Presiden Prabowo nampaknya masih membutuhkan waktu untuk dapat lebih banyak dukungan dan diskusi dalam rangka mereformasi institusi Kepolisian RI.
"Khusus untuk ketegasan Presiden Prabowo dalam rangka mereformasi Kepolisian RI, nampaknya masih membutuhkan waktu untuk dapat lebih banyak dukungan dan diskusi. Apalagi kalau benar informasi sinyalemen yang saya dapat, tentu membuat tidak mudah bagi langkah langkah Presiden RI ke 8 sekarang," jelas Prof Henri di X dilansir pada Senin (15/9/2025).
Menurut beberapa sumber, kata Prof Henri, hampir sebagian besar jenderal aktif di kepolisian sekarang yang bisa dipromosikan jadi Kapolri berbintang empat, mendatang adalah orang orang yang sudah dipersiapkan lama sehingga sebagian besar calonnya pun merupakan loyalis yang lebih dekat dengan Jokowi dari pada Prabowo.
"Untuk mencari yang fresh dan tidak terkontaminasi politik masa lalu, memerlukan waktu dan evaluasi terlebih dahulu," katanya.
Oleh karenanya menurut Prof Henri, beri waktu kepada Prabowo sebagai Presiden RI agar bisa memilih dan menimbang yang terbaik, untuk Indonesia ke depan dan untuk kebaikan Kepolisian.
"Kami rakyat hanya bisa mendukung agar segera dilakukannya reformasi institusi polisi," pungkasnya. (*)
Sumber: Fajar.co.id
Silakan baca konten menarik lainnya dari BentengSumbar.com di Google News
BERITA SEBELUMNYA
« Prev Post
« Prev Post
BERITA BERIKUTNYA
Next Post »
Next Post »