Gubernur Mahyeldi Ansharullah, membuka Forum Investasi Masyarakat Ketenagalistrikan Indonesia (MKI) Sumatera Barat. |
Gubernur Mahyeldi menyampaikan apresiasi atas terselenggaranya forum yang dinilai sangat strategis untuk membahas peluang investasi Energi Baru Terbarukan (EBT) di Sumatera Barat. Sumatera Barat memiliki potensi energi besar yang meliputi panas bumi, air, surya, laut, dan angin, namun tingkat pemanfaatannya masih rendah.
"Pemanfaatan energi air baru 26%, panas bumi 5%, sementara energi surya dan laut masih sangat terbuka untuk dikembangkan. Kebutuhan energi listrik di Sumbar semakin meningkat, namun cadangan daya baru mencapai 4%, jauh di bawah idealnya 20–30%," katanya.
“Kita di Sumatera Barat punya potensi energi luar biasa — panas bumi, air, surya, laut, dan angin. Tapi pemanfaatannya masih kecil. Ini peluang besar bagi para investor. Cadangan listrik kita saat ini cuma 4 persen, padahal idealnya 20 sampai 30 persen. Artinya, masih terbuka ruang lebar untuk investasi energi,” sambung Gubernur Mahyeldi.
Gubernur menegaskan pentingnya sinergi antara pemerintah daerah dan investor dalam mempercepat pengembangan energi hijau. Pemprov Sumbar mendorong kabupaten/kota untuk aktif menjemput investor dan memberikan berbagai kemudahan. Pengalaman Gubernur saat menjabat Wali Kota Padang menjadi contoh sukses dalam menarik investasi melalui pendekatan langsung.
“Dulu waktu di Kota Padang, kalau mau jemput investasi, ya kita jemput langsung. Kita temui orangnya, beri insentif, beri kemudahan, bahkan kita antar. Semangat seperti ini harus kita lanjutkan. Pemprov telah menyiapkan peraturan daerah (perda) dan skema insentif investasi di sektor energi. Harus dipermudah. Sudah ada perda dan insentifnya. Seperti di Padang sudah kita lakukan, dan semoga kabupaten/kota lain juga bisa mengikuti. Pemprov telah menyiapkan peraturan daerah (perda) dan skema insentif investasi di sektor energi," terangya.
Berdasarkan RPJMN Sumbar 2020–2029, target pertumbuhan ekonomi Sumatera Barat ditetapkan sebesar 7,3 persen. Untuk mencapai target tersebut, Sumbar membutuhkan investasi minimal Rp120 triliun hingga tahun 2029. “Untuk mencapai itu, kita butuh investasi minimal Rp120 triliun hingga 2029. Ini momentum penting untuk membangun energi hijau Sumatera Barat," tegas Gubernur Mahyeldi.
Ketua MKI Sumbar, Insanul Kamil, menyampaikan bahwa Sumatera Barat memiliki potensi EBT tertinggi di Indonesia, mencapai 52 persen. Menurutnya, tidak ada provinsi lain di Indonesia yang memiliki potensi energi terbarukan di atas 50%. MKI akan terus mendorong kolaborasi lintas sektor dan edukasi publik agar masyarakat memahami pentingnya energi hijau.
“Tidak ada provinsi lain yang potensi energi terbarukannya di atas 50 persen. Hanya Sumatera Barat. Kita ingin Sumatera Barat menjadi role model nasional dalam isu energi hijau. Kalau bicara investasi energi terbarukan di Indonesia, modelnya ada di Sumatera Barat," kata Insanul Kamil.
Forum investasi ini menjadi momentum penting bagi Sumatera Barat untuk memperkuat posisi sebagai daerah yang kaya potensi energi hijau. Melalui sinergi pemerintah, MKI, dan dunia usaha, Sumatera Barat diharapkan menjadi contoh nasional dalam pengembangan energi bersih dan berkelanjutan. (ADPSB)
Silakan baca konten menarik lainnya dari BentengSumbar.com di Google News
BERITA SEBELUMNYA
« Prev Post
« Prev Post
BERITA BERIKUTNYA
Next Post »
Next Post »