| Pembahasan dilakukan secara maraton karena masih terdapat sejumlah Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang belum tuntas. |
Pembahasan dilakukan secara maraton karena masih terdapat sejumlah Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang belum tuntas, termasuk Dinas Kesehatan, RSUD, Dinas Perhubungan, dan BKD.
Ketua DPRD Kota Padang, Muharlion menyebut, pembahasan kali ini difokuskan untuk mengoptimalkan potensi pendapatan daerah agar capaian target yang diinginkan Wali Kota dapat tercapai. “Kita berharap optimalisasi pendapatan ini bisa memperkuat kemampuan fiskal daerah. Dengan begitu, pelayanan kepada masyarakat juga dapat ditingkatkan,” ujarnya.
Dalam rapat tersebut, tercatat sejumlah OPD mengalami peningkatan proyeksi pendapatan dibanding tahun sebelumnya. Penambahan juga terjadi di sektor kesehatan, baik dari RSUD maupun dari Dinas Kesehatan yang mengelola pendapatan dari 24 puskesmas di Kota Padang.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Padang, dr. Srikurnia Yati, menjelaskan bahwa target Pendapatan Asli Daerah (PAD) tahun 2025 untuk Dinas Kesehatan ditetapkan sebesar Rp36,1 miliar, sebagaimana tercantum dalam dokumen Estimasi PAD Dinas Kesehatan Tahun 2025.
Data dalam dokumen tersebut menunjukkan PAD didominasi oleh penerimaan dari retribusi pelayanan kesehatan di puskesmas yang mencapai Rp34,4 miliar atau sekitar 95% dari total PAD Dinas Kesehatan. “Alhamdulillah, sampai bulan Oktober realisasi PAD kami sudah mencapai 83,5 persen. Insya Allah hingga Desember target Rp36,2 miliar bisa tercapai,” ujar dr. Srikurnia saat diwawancarai usai rapat Banggar.
Lebih lanjut, untuk tahun 2026 Dinas Kesehatan mengusulkan target PAD sebesar Rp40,5 miliar, naik sekitar Rp4,3 miliar dibanding tahun sebelumnya. Kenaikan target ini disebut sejalan dengan hasil kajian potensi baru dari 24 puskesmas di Kota Padang. “Awalnya kita rencanakan Rp36,5 miliar, namun setelah dikaji bersama tim Banggar dan puskesmas, ternyata masih banyak potensi yang bisa dioptimalkan. Karena itu, kita sepakat menaikkan target menjadi Rp40,5 miliar,” jelasnya.
Namun, dr. Srikurnia juga menekankan bahwa peningkatan PAD harus diimbangi dengan dukungan sumber daya manusia. Saat ini, Dinas Kesehatan masih kekurangan 21 orang dokter yang tersebar di 16 puskesmas. “Kalau dilihat dari kebutuhan ideal, satu puskesmas seharusnya memiliki 4 hingga 7 dokter, tergantung jumlah kapitasi dan luas wilayah kerjanya. Jadi untuk mencapai target PAD 2026, kami juga akan mengajukan perekrutan dokter baru secara bertahap pada tahun depan,” tambahnya.
Sementara itu, hasil pembahasan di DPRD menunjukkan bahwa secara keseluruhan pendapatan daerah Kota Padang tahun 2026 diproyeksikan mengalami kenaikan signifikan. Pemerintah Provinsi juga telah mengeluarkan surat penambahan dana sebesar Rp12 miliar untuk PAD Kota Padang, dengan potensi tambahan hingga Rp13–14 miliar sebelum pengesahan APBD. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari BentengSumbar.com di Google News
BERITA SEBELUMNYA
« Prev Post
« Prev Post
BERITA BERIKUTNYA
Next Post »
Next Post »