Surya Paloh Dukung Gelar Pahlawan Nasional untuk Soeharto

Surya Paloh menegaskan, Partai Nasdem berupaya memandang sisi positif dari usulan pemberian gelar tersebut. 

BENTENGSUMBAR.COM - Ketua Umum Partai Nasdem, Surya Paloh menyatakan sepakat dengan usulan pemberian gelar pahlawan nasional kepada Presiden ke-2 RI, Soeharto. 

Ia menilai, terlepas dari kontroversi yang menyertainya, Soeharto memiliki kontribusi besar terhadap pembangunan nasional.

“Sukar juga kita menghilangkan objektivitas bahwa sosok Presiden Soeharto telah memberikan posisi, peran, dan arti keberadaan beliau sebagai presiden membawa progres pembangunan nasional yang cukup berarti, seperti apa yang kita nikmati hari ini,” ujar Surya Paloh seusai acara Fun Walk HUT ke-14 Nasdem di Jakarta, sebagaimana dikutip dari Antara, Minggu (9/11/2025).

Menurut Surya, meski Soeharto memiliki kekurangan selama 32 tahun memimpin Indonesia, hal itu tidak meniadakan jasa dan pengaruh positifnya terhadap kemajuan bangsa.

Surya Paloh menegaskan, Partai Nasdem berupaya memandang sisi positif dari usulan pemberian gelar tersebut. 

Ia menyebut, dalam setiap keputusan besar, pasti ada konsekuensi berupa perdebatan publik antara yang pro dan kontra.

“Saya pikir kalau sudah mempersiapkan segala sesuatunya, termasuk konsekuensi pro dan kontra yang terjadi, bagi Nasdem kami melihat sisi positifnya saja,” kata Surya Paloh.

Sebelumnya, Kementerian Sosial (Kemensos) telah mengusulkan sebanyak 40 tokoh untuk mendapat gelar pahlawan nasional tahun ini.

Dalam daftar tersebut, terdapat nama Presiden ke-2 RI Soeharto, Presiden ke-4 RI Abdurrahman Wahid (Gus Dur), serta aktivis buruh perempuan Marsinah dari Nganjuk, Jawa Timur.

Selain itu, beberapa tokoh lain yang turut diusulkan, antara lain:

- Ulama asal Bangkalan, Syaikhona Muhammad Kholil

- Rais Aam PBNU, KH Bisri Syansuri

- Ulama dari Tebuireng, Jombang, KH Muhammad Yusuf Hasyim

- Tokoh militer asal Sulawesi Selatan, Jenderal (Purn) M Jusuf

- Mantan Gubernur Jakarta, Jenderal (Purn) Ali Sadikin

Pemberian gelar pahlawan nasional untuk Soeharto masih memicu perdebatan di masyarakat.

Kendati demikian, Surya Paloh menegaskan pentingnya menilai sejarah secara objektif dan proporsional, bukan hanya dari sisi negatifnya. (*) 

Sumber: BeritaSatu. com

Silakan baca konten menarik lainnya dari BentengSumbar.com di Google News