Luhut Sebut Tim Dewan Ekonomi Nasional akan Lihat Lokasi Banjir Sumatra, Buat Apa?

Luhut Sebut Tim Dewan Ekonomi Nasional akan Lihat Lokasi Banjir Sumatra, Buat Apa?
Ketua Dewan Ekonomi Nasional Luhut Binsar Pandjaitan menyatakan timnya akan terbang ke Sumatra bagian utara yang terdampak banjir bandang dan tanah longsor.
BENTENGSUMBAR.COM
- Ketua Dewan Ekonomi Nasional Luhut Binsar Pandjaitan menyatakan timnya akan terbang ke Sumatra bagian utara yang terdampak banjir bandang dan tanah longsor.

"Kami mau kirim tim dari Dewan Ekonomi akhir bulan Desember ini untuk melihat, mempelajari apa saja yang harus segera diperbaiki," ujarnya di sela Reuni Akademi Bersenjata Republik Indonesia 1970 di Akademi Militer, Magelang, Jawa Tengah, Rabu (10/12/2025). 

Menurut Luhut, rencana kunjungan tersebut untuk memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2026 setelah Aceh, Sumatra Utara, dan Sumatra Barat dilanda banjir pada akhir November 2025. 

Dalam kesempatan itu, Luhut juga mengapresiasi perintah Presiden Prabowo Subianto dalam menangani banjir di Sumatra bagian utara. 

"Presiden sudah memberikan instruksi yang klir untuk memperbaiki air, jalan, MCK, dan buat ekonomi berputar," jelasnya. 

Sementara itu, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letnan Jenderal Suharyanto melaporkan total anggaran untuk pemulihan segala kerusakan akibat banjir Sumatra mencapai Rp 51,82 triliun. 

Angka ini disampaikan Suharyanto kepada Presiden Prabowo saat rapat terbatas penanganan dan pemulihan bencana di Pos Pendamping Nasional Penanganan Bencana Alam Aceh di Pangkalan TNI AU Sultan Iskandar Muda, Aceh Besar, pada 7 Desember 2025.

"Kami laporkan secara nasional dari Kementerian PU (Pekerjaan Umum) dengan penjumlahan dari tiga provinsi estimasi yang diperlukan dana adalah Rp 51,82 triliun," ujar Suharyanto, dikutip dari Youtube Sekretariat Presiden. 

Di Aceh, estimasi biaya pemulihan mencapai sekitar Rp 25,41 triliun. Di provinsi tersebut, terdapat 37.546 rumah yang mengalami kerusakan, mulai dari rusak ringan, sedang, hingga berat.

Kerusakan juga terjadi pada berbagai fasilitas publik, seperti jembatan, jalan, tempat ibadah, sekolah, pondok pesantren, rumah sakit, dan puskesmas. 

Selain itu, sektor pertanian turut terdampak, meliputi lahan tanaman pangan, ternak, sawah, kebun, tambak, serta sejumlah kantor pemerintahan.

"Tadi dari Bapak Menteri PU (Pekerjaan Umum), khusus untuk Aceh saja, pemulihan sampai dengan saat ini kondisi seperti semula membutuhkan anggaran Rp 25,41 triliun," ungkap Suharyanto. 

Untuk Sumatra Utara, pemerintah memerlukan anggaran sekitar Rp 12,8 triliun guna memperbaiki kerusakan yang terjadi. 

Suharyanto menekankan bahwa angka tersebut masih bersifat dinamis dan kemungkinan berubah mengikuti perkembangan penanganan di lapangan.

"Kami sudah berkoordinasi dengan Kementerian PU untuk mengembalikan kondisi semula, ini rehabilitasi-rekonstruksi membutuhkan anggaran sekitar Rp 12,88 triliun," kata Suharyanto.

Sementara itu, di Sumatera Barat, kebutuhan pemulihan diperkirakan mencapai Rp 13,52 triliun berdasarkan hitungan awal Kementerian Pekerjaan Umum. 

"Kami laporkan untuk Sumatera Barat hasil penghitungan sementara dari Kemen PU untuk memulihkan ke sebelum terjadi bencana atau menjadi lebih baik, ini membutuhkan anggaran Rp 13,52 triliun," ujar Suharyanto. (*) 

Sumber: Kompas. com

Silakan baca konten menarik lainnya dari BentengSumbar.com di Google News
BERITA SEBELUMNYA
« Prev Post
BERITA BERIKUTNYA
Next Post »