| Momen Menteri Koordinator Bidang Pangan, Zulkifli Hasan (Zulhas) berjalan memanggul sekarung beras sambil menyapa masyarakat saat meninjau lokasi terdampak bencana banjir bandang di Koto Panjang Ikur Koto. |
Demikian pandangan Ketua Himpunan Masyarakat Nusantara (Hasrat) Sugiyanto melalui keterangan tertulisnya kepada RMOL, Kamis 4 Desember 2025.
Sugiyanto mengatakan, terdapat tiga video yang diunggah PAN TV.
Dalam video pertama, terlihat Anggota DPR RI Fraksi PAN, Verrel Bramasta, menjelaskan kondisi rumah warga yang hanyut terseret aliran sungai.
Anggota DPR RI lainnya, Surya Utama (Uya Kuya), tampak berbicara dengan seorang ibu korban bencana yang masih kehilangan anggota keluarganya.
Pada bagian berikutnya, Zulhas yang merupakan ketua umum PAN menjelaskan soal kondisi rumah warga yang hilang akibat banjir dan menyampaikan bahwa ia telah berkoordinasi dengan Wali Kota untuk menyiapkan lahan relokasi, sementara pemerintah akan membangun kembali rumah warga secepat mungkin.
Pada video kedua, Zulhas terlihat menenangkan seorang ibu dan masyarakat lain yang menangis karena kehilangan harta benda akibat banjir.
Ia memberi dorongan semangat bahwa pemerintah akan hadir membantu, termasuk memastikan hunian warga dapat dibangun kembali.
Sikap Zulhas tersebut sejalan dengan amanat Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana, yang menegaskan kewajiban pejabat negara untuk memberikan perlindungan, bantuan, serta pemulihan bagi warga yang terdampak bencana.
Video ketiga menampilkan momen yang kemudian menjadi viral: Zulhas memanggul satu karung beras, menghampiri para korban, dan ikut membantu membersihkan sisa-sisa lumpur di lingkungan warga.
Ia kembali menegaskan komitmen pemerintah serta kesediaannya memberikan bantuan secara pribadi.
"Inilah video yang diperdebatkan dan dianggap sebagian pihak sebagai pencitraan. Namun setelah menganalisis seluruh rangkaian videonya, jelas bahwa tindakan Zulhas tidak berdiri sendiri dan bukan bagian dari adegan yang dibuat-buat," kata Sugiyanto.
Sugiyanto menilai bahwa aksi memanggul beras itu muncul sebagai respons spontan di situasi kedaruratan, ketika para korban membutuhkan perhatian, empati, dan dukungan moral.
"Tindakan tersebut mencerminkan duka yang mendalam sekaligus kepedulian di tengah musibah," pungkas Sugiyanto. (*)
Sumber: RMOL
Silakan baca konten menarik lainnya dari BentengSumbar.com di Google News
BERITA SEBELUMNYA
« Prev Post
« Prev Post
BERITA BERIKUTNYA
Next Post »
Next Post »